Peningkatan Klaim Bayangi Industri Penjaminan

Konten Media Partner
21 Februari 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai Jamkrindo tengah memberikan pelayanan terhadap mitra di kantor  Jamkrindo cabang Palembang (foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai Jamkrindo tengah memberikan pelayanan terhadap mitra di kantor Jamkrindo cabang Palembang (foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
Meningkatnya penyaluran kredit perbankan, serta pembangunan infrastruktur ternyata tak melulu selalu baik bagi industri penjaminan. Sebab risiko klaim akan turut meningkat seiring dengan nilai penjaminan yang semakin besar.
ADVERTISEMENT
Kepala Cabang Perum Jamkrindo Palembang, Heryanto Nugroho mengatakan, pihaknya di tahun 2018 lalu berhasil mencatatkan penjaminan sebesar Rp 5,2 triliun atau 128 persen dari target Rp 4,1 triliun. Hanya saja, jumlah pengajuan klaim dari mitra turut meningkat 10-20 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pengajuan besaran klaim yang masuk pada tahun lalu mencapai Rp 45 miliar. Didominasi di sektor penjamian kredit perbankan khususnya KUR, dan proyek yang berasal dari anggaran pemerintah,” katanya, Kamis (21/2).
Tahun ini, target penjaminan yang harus diraih mencapai Rp 5,2 triliun, dengan demikian tentu bayangan risiko klaimnya semakin besar. Untuk mengantisipasi hal itu, caranya harus dengan lebih selektif memberikan penjaminan. “Kas yang disiapkan untuk klaim pun hanya Rp 39 miliar,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Heryanto, tantangan industri penjamian di tahun ini juga terbilang cukup berat, baik dari internal maupun eksternal. Oleh karenanya perlu inovasi untuk mendukung pencapaian rencana target penjamian. Salah satunya, Jamkrindo akan mulai menggarap penjaminan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berada di Sumatera Selatan. “Selama ini kami memang tidak menggarap sektor penjaminan tersebut,” katanya.
Kemudian, akan memperluas sosialisasi pengenai manfaat dari produk-produk penjaminan yang dimiliki Jamkrindo. Apalagi banyak mitra baru yang kini sudah bergabung. Contonya sejumlah distributor dari Semen Baturaja. Selain itu, melakukan kewajiban terhadap mitra khusunya mengenai klaim, dengan begitu kerjasama yang terjalin akan lebih baik. “Yang tak kalah pentingnya juga meningkatkan sinergi antar BUMN,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait kinerja, perolehan penjaminan pada tahun lalu yang mencapai 128 persen tersebut didominasi oleh penjaminan di sektor kredit fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 51 persen dari total penjaminan. Namun, untuk sektor yang signifikan kenaikan adalah suretyship dengan pertumbuhan sebesar 50 persen. (jrs)