Penjaja Pempek Rago di Palembang Masih Eksis Sejak Puluhan Tahun

Konten Media Partner
22 Juli 2019 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus masih menggunakan bakul rotan usang mempertahankan esksistensi pempek rago, dirinya memberi pewarna cat pada bakul, agar tampak masih baru. Foto.Reno/Urban ID
zoom-in-whitePerbesar
Agus masih menggunakan bakul rotan usang mempertahankan esksistensi pempek rago, dirinya memberi pewarna cat pada bakul, agar tampak masih baru. Foto.Reno/Urban ID
ADVERTISEMENT
Sebelum munculnya pertokoan atau gerai pempek, tahukah bahwa di Palembang pempek rago lebih dahulu eksis, bahkan hingga saat ini masih sering dijumpai di kawasan Jembatan Ampera. Kendati jumlahnya tidak banyak lagi, hanya saja pempek rago ini masih sering dicari penyuka pempek.
ADVERTISEMENT
Pempek rago atau pempek bakul ini ternyata mengawali proses pemasaran sejak pertama kali pempek itu ada atau sejak tahun 1980an. Pempek dijual dengan cara dipikul menggunakan keranjang yang terbuat dari plastik atau rotan. Penjual menjajakan pempek dari rumah ke rumah hingga ke pasar-pasar.
Salah satu penjaja pempek rago, Agus (48) mengungkapkan, dirinya sudah 15 tahun lebih berjualan pempek dengan cara ini, menurutnya lebih laku ketimbang berjualan dengan cara lain. Pempek rago lebih disukai dan menarik minat.
Pempek disajikan dengan menggunakan wadah yang terbuat dari anyaman bambu atau lidi yang sering disebut orang Palembang rago atau bakul. Rago ditambah balutan daun pisang sehingga dapat membuat aroma dan rasa pempek terasa lebih lezat.
ADVERTISEMENT
"Sejarah dari bakul atau keranjang rotan ini sudah turun temurun, pembeli kalau lihat keranjangnya saja biasanya sudah tau kualitas rasa pempeknya, maka dari itu pempek rago ini masih sering dicari," kata Agus dijumpai di kawasan Monpera, Senin (22/7).
Agus bilang, sekitar 10 tahun lalu dirinya masih kuat berjualan di pasar-pasar, hanya saja banyak gerai pempek membuat pasar terpecah. Minat pembeli saat ini masih ada di sekitar Ampera seperti kawasan 7 Ulu, 16 Ilir atau sekitar Monpera dan Benteng Kuto Besak.
Zaman dahulu, menurut Agus penjaja pempek juga menawarkan berbagai macam makanan khas Palembang seperti Pempek, Model, Tekwan, Model Gandum, dan berbagai macam makanan khas yang tersedia.
Menggunakan rantang aluminium, Fikri menjajakan pempek keliling di sekitar jembatan Ampera. Foto.Reno/Urban ID
Penjaja pempek lainnya, Fikri (40) memiliki pilihan lain memasarkan pempek, dirinya memilih rantang aluminium agar lebih leluasu bergerak. Selain ringan, keranjang pempek terlihat lebih simpel dan mudah diangkat karena memiliki pegangan seperti ember.
ADVERTISEMENT
"Dulunya pakai keranjang juga, namun karena cukup berat, digantilah menggunakan rantang alumunium dan ini sudah puluhan tahun juga digunakan oleh penjaja pempek," kata Fikri. (eno)