news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penjelasan BKSDA soal Teror Harimau Sumatera di Kawasan Sumsel

Konten Media Partner
18 November 2019 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi harimau sumatera. (foto: commons wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi harimau sumatera. (foto: commons wikipedia)
ADVERTISEMENT
Belakangan waktu terakhir, warga yang tinggal di Kabupaten Lahat, Empat Lawang, dan Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan, mengalami teror dari harimau. Bahkan, tak sampai satu pekan, ada tiga laporan penyerangan satwa dilindungi tersebut hingga menyebabkan warga dan hewan ternak menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan ketiga daerah yang dilaporkan terdapat serangan harimau tersebut letaknya berbatasan langsung dengan wilayah hutan lindung Gunung Dempo, dan Gunung Patah.
"Kedua hutan lindung itu memang menjadi habitat Harimau Sumatera. Alasan itu diperkuat berdasarkan keterangan saksi, yang mana menyebutkan hewan yang menyerang memiliki ciri dominan berwarna putih dan bercorak kuning hitam pada sebagian bahunya," katanya, Senin (18/11).
Meski begitu, Genman mengaku belum mengetahui persis penyebab hewan-hewan liar tersebut keluar dari habitatnya. Namun, pada umumnya hewan liar akan keluar dari habitatnya jika merasa terganggu. Seperti akibat karhutla, illegal logging, perburuan, perambahan, atau membuka lahan baru.
“Perambahan hutan oleh masyarakat bisa menyebabkan harimau merasa terganggu di habitatnya sehingga keluar jauh ke arah pemukiman," katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kata dia, petugas BKSDA masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan kajian dan pengecekan penyebab harimau ini masuk ke pemukiman, maupun keluar dari habitat hingga menyerang warga dan hewan ternak.
"Kami juga mengimbau sementara waktu mengurangi aktivitas di kebun karena harimau dikhawatirkan masih berkeliarakan di kawasan tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumatera Selatan, Matrialis Puspito, mengatakan dalam waktu tiga hari terakhir ada tiga laporan kasus penyerangan oleh harimau di tiga daerah yang letaknya berdekatan dengan kawasan hutan lindung.
Dia menjelaskan, kasus pertama terjadi pada Sabtu (16/11) di mana seorang pengunjung di tawan wisata Gunung Dempo, Pagar Alam, mengalami serangan harimau hingga luka parah di sekujur tubuhnya, meskipun nyawanya masih bisa selamat. Serta penampakan harimau di Empat Lawang.
ADVERTISEMENT
Lalu, pada Minggu (17/11) dua laporan berasal dari Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, dimana ada seorang warga dan hewan ternak tewas setelah diterkam harimau.
“Untuk penyerangan di Kecamatan Tanjung Sakti kemungkinan besar masih harimau yang sama. Dekatnya jarak hutan lindung dan pemukiman membuat harimau diduga masih berkeliaran di sekitar kawasan itu," katanya. (jrs)