Perbankan di Sumsel Salurkan Rp 1,37 Triliun KUR Mikro

Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Selatan tahun 2019 mencapai Rp3,18 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 77.711. Sebagian besar KUR disalurkan kepada debitur mikro yakni 62.751 atau 80,75% dari total debitur sedangkan ritel 14.501 debitur.

Dari data yang dihimpun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) jumlah penyaluran KUR terbesar yakni pada sektor retail (kecil) sebesar Rp1,807 triliun atau 56,79% dari total KUR, sektor mikro dengan pinjaman maksimal Rp25 juta sebesar Rp1,37 triliun (43,08%) dan sisanya pada sektor KUR TKI.

Pimpinan BNI Wilayah Palembang Dodi Widjajanto mengatakan, penyaluran KUR tahun 2019 untuk wilayah Sumsel KUR Mikro mencapai Rp 17,649 miliar dari total penyaluran Rp 380,319 miliar.

“Proyeksi penyaluran KUR Mikro tahun 2020 di wilayah Sumsel Rp 31,2 miliar dari total proyeksi KUR 516.302 miliar, kami berharap kredit bunga ringan ini dapat dimaksimalkan oleh debitur,” katanya, Kamis (13/2).

Sementara itu, Seketaris Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Bank Sumsel Babel Normandy Akil mengatakan penyeluran KUR tahun lalu pihaknya berhasil menyalurkan Rp390 miliar dan untuk usaha miko cukup tinggi yakni mencapai Rp 117 miliar.

“Geliat di awal tahun ini penyalurkan KUR sudah mulai terlihat, Januari KUR mikro telah mencapai Rp13 miliar. Tahun ini proyeksi secara total Rp 500 miliar. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan KUR sebagai modal kerja produktif,” katanya.

Seperti diketahui, pemerintah sepakat untuk menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 6% per Januari 2020. Suku bunga ini turun dari tahun ini yang dipatok 7%.

Tak hanya penurunan suku bunga KUR, pemerintah juga meningkatkan plafon KUR di tahun 2020 menjadi Rp 190 triliun atau naik 36% dari tahun ini yang sebesar Rp 140 triliun. Sedangkan, pinjaman maksimum KUR Mikro juga ditingkatkan dua kali lipat dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta. (eno)