Petani di Pagaralam, Sumsel, Hamburkan Tomat ke Jalan karena Kecewa Harga Anjlok

Konten Media Partner
9 Agustus 2020 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi tomat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi tomat (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Harga tomat di Pagaralam, Sumatera Selatan, anjlok. Harga terendah mencapai Rp 300 per Kg atau sekitara Rp 20.000 per kotak dengan berat sekitar 60 Kg. Anjloknya harga tomat membuat petani kecewa dan menghamburkan tomat ke jalan.
ADVERTISEMENT
Aksi hamburkan tomat ke jalan ini lalu diposting di sejumlah akun media sosial. Dari penelusuran Urban Id, aksi tersebut dilakukan petani di Desa Jambat Akar Kelurahan Jangkar Emas Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumsel, beberapa waktu yang lalu.
Salah satu petani tomat di Pagaralam, Sumsel, Iwan (43 tahun) mengatakan, harga tomat awalnya masih cukup baik yaitu sekitar 6.000 per Kg, kemudian harga bergerak turun secara fluktuatif hingga mencapai Rp 300 di level pengepul.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan biaya perkebunan tomat yang cukup tinggi bahkan hingga puluhan juga. Harga jual saat ini dinilai sangat buruk bahkan sangat jauh dari biaya modal perkebunan.
"Ya mau bagaimana lagi, untuk saat ini sudah terlanjur merugi dan mengerem dulu menanam tomat dengan mengalihkanbke tanaman lain sepertj cabai,," kata Iwan, Minggu (9/8).
ADVERTISEMENT
Demikian dikatakan petani tomat lainnya, Syajuri (43), menurutnya membuka lahan perkebunan tidak hanya soal lahan namun juga pupuk hingga pembasmi hama. “Untuk saat ini kami biarkan saja tomat tidak dipanen, karena harga sudah sangat anjlok,” katanya.
Pihaknya berharap agar harga tomat dapat kembali bergairah, dan mendapat perhatian pemerintah, apalagi saat masa sulit seperti ini. "Kami berharap harga kembali membaik, dan dapat memberi keuntugan para petani," katanya. (eno)