Puncak Kasus COVID-19 di Palembang Diprediksi Terjadi pada 8 Juni 2020

Konten Media Partner
1 Juni 2020 20:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Fauziah Sisi. (foto: dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Fauziah Sisi. (foto: dok. istimewa)
ADVERTISEMENT
Pucak kasus coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Kota Palembang diprediksi bakal terjadi pada 8 Juni 2020. Hal itu berdasarkan data kajian dari Dinas Kesehatan bersama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Fauziah Sisi, mengatakan dari kajian yang dihitung berdasarkan parameter populasi penduduk, contact rate, transmissibility, duration of infectiousness, dan RO.
"Kajian tersebut dilakukan sejak April 2020, hasilnya diprediksi puncak kasus COVID-19 di Palembang terjadi pada 8 Juni nanti," katanya, Senin (1/6).
Menurutnya, kajian tersebut menjadi landasan Pemkot Palembang untuk selanjutnya mengambil kebijakan atau intervensi dalam rangka menekan potensi penularan COVID-19 di masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menunjukan hasil positif. Salah satunya dari sisi penurunan tingkat infeksi baru hingga dibawah 1 persen.
"Saat awal pemberlakukan PSBB tingkat penularan atau infeksi baru COVID-19 di Palembang itu 1,29 persen, tapi setelah hampir 2 pekan PSBB diterapkan persentasenya menurun menjadi 0,92 persen," katanya.
ADVERTISEMENT
Harnojoyo bilang, pihaknya sendiri menargetkan tingkat penularan di masyarakat dapat terus turun hingga dibawah 0,5 persen. Untuk itu, pihaknya berencana akan memperpanjang pemberlakukan PSBB yang semestinya akan berakhir pada 2 Juni.
"Tapi kembali lagi, hal itu dapat terlaksana jika mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan," katanya. (jrs)