Punya Sampah Plastik Jual di iGo Green

Urban Id
Partner 1001 Media Online kumparan
Konten dari Pengguna
13 Februari 2019 18:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Urban Id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Founder & CEO iGo Green, Hendri Wahyu Kurniawan saat menunjukkan aplikasi jual beli sampah (foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Founder & CEO iGo Green, Hendri Wahyu Kurniawan saat menunjukkan aplikasi jual beli sampah (foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
Sampah sudah menjadi sebuah permasalahan bersama, bahkan berdasarkan data dari Katadata di tahun 2016, Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia dengan produksi mencapai 3,22 juta ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, hanya 8 persen sampah yang berhasil didaur ulang, sementara sisanya ditimbun, dikubur, dan dibakar. Atas dasar tersebut, terbangun lah aplikasi bernama iGo Green. Aplikasi ini bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap pemasalahan sampah.
Funder & CEO iGo Green, Hendri Wahyu Kurniawan mengatakan, aplikasi ini ditujukan agar masyarakat dapat memandang sampah, khususnya yang anorganik menjadi bernilai ekonomis. Artinya sampah yang diproduksi dapat ditukarkan menjadi uang, sehingga mengurangi polusi sampah rumah tangga.
“Jadi masyarakat cukup memilah sampah mereka, kemudian jual di aplikasi ini,” katanya, Rabu (13/2)
Dia menjelaskan, sitem kerjanya penghasil sampah bisa mengorder sampah melalui aplikasi iGo Green tersebut, nantinya akan ada petugas yang menjemput ke lokasi. Petugas tersebut juga akan langsung menimbang dan melakukan pembayaran terhadap jumlah sampah yang dijual.
ADVERTISEMENT
“Minimal order sampahnya 10 kilogram agar dijemput. Aplikasi ini sendiri bisa di unduh melalui google play store, dan sementara waktu ini hanya berlaku untuk wilayah Kota Palembang saja,” katanya.
Di aplikasi itu juga sudah ada pilihan jenis dan harga sampah, setidaknya ada saat ini 14 item sampah yang sudah dilabel harga. Diantaranya, plastik air mineral Rp 2.250 per kilogram, kardus Rp 1.000 per kilogram, dan kaleng minuman Rp 8.000 per kilogram.
“Jumlah jenis sampahnya bisa saja bertambah sesuai kebutuhan pasar. Harga yang ditentukan juga mengikuti harga pasaran dan cenderung stabil,” katanya.
Petugas iGo Green saat melakukan transaksi pembelian sampah ke konsumen (foto: Urban Id)
Selain itu, konsumen juga bisa mengatur waktu penjemputan sesuai jadwal yang diinginkan, atau bisa juga berlangganan waktu penjemputan. Misalnya satu minggu sekali, sebulan atau dalam waktu harian.
ADVERTISEMENT
Untuk menjalankan program ini, pihaknya memiliki empat orang petugas yang siap menjemput ke lokasi dan dibekali dengan kendaraan pengangkut operasional. Saat ini, kata Hendri, aplikasi ini sudah berjalan sekitar enam bulan dan diunduh lebih dari 1.000 pengguna, namun untuk yang aktif baru sekitar 50 akun. Seperti sekolah, hotel, dan restoran.
“Untuk sampah yang dibeli sendiri rata-rata bearu sekitar tiga ton per bulan. Memang perlu waktu untuk mengedukasi masyarakat agar mereka tahu dari pada membuang sampah begitu saja, lebih baik dijual,” katanya.
Lebih jauh Hendri mengatakan, setiap sampah yang dibeli nantinya akan digiling dan dijual kembali kepada pabrik yang membutuhkan bahan dasar biji plastik. Untuk yang sudah menjalin kerjasama dengan iGo Green seperti Napoli dan Mahkota di Kota Palembang.
ADVERTISEMENT
Tak hanya melalui aplikasi iGo Green ini saja, pihaknya juga mencoba mengajak masyarakat untuk bisnis serupa melalui bank sampah. Nantinya peserta bank sampah ini akan diberikan pelatihan baik dari iGo Green dan juga pihak perbankan.
“Kita sudah bekerjsama dengan salah satu bank milik pemerintah. Nantinya bank sampah ini juga dapat menjadi tempat untuk membuka rekening, bayar tagihan listrik, air, dan juga membeli pulsa,” katanya.(jrs)