Repsol Diminta Utamakan Pekerja Lokal untuk Garap Blok Gas Sakakemang

Konten Media Partner
24 Februari 2019 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan eksplorasi gas di sumur KBD 2X yang saat ini terus dilakukan (foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan eksplorasi gas di sumur KBD 2X yang saat ini terus dilakukan (foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menanggapi temuan Repsol soal cadangan gas terbesar keempat di dunia pada Blok Sakakemang, Desa Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin.
ADVERTISEMENT
Pemerintah daerah (Pemda) setempat meminta agar Repsol dapat memaksimalkan penggunaan tenaga kerja lokal dalam kegiatan investasi gas di Bumi Serasan Sekate.
Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex, mengatakan temuan cadangan gas baru tersebut menjadi sebuah harapan baru bagi kemajuan Kabupaten Musi Banyuasin. Khususnya dalam menekan angka kemiskinan di daerah tersebut.
“Temuan sumber cadangan gas ini dapat menjadi pendorong kemajuan ekonomi di Musi Banyuasin,” kata Dodi, Minggu (24/2).
Menurutnya, sumber gas yang akan dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan di berbagai sektor. Seperti untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bayung Lencir, sehingga mampu mengatasi kekurangan pasokan listrik di daerah itu. Lalu pemanfaatan jaringan gas baru di Bayung Lencir dan Sungai Lilin yang dapat menambah pemasukan ke kas daerah.
ADVERTISEMENT
“Tapi yang terpenting, saya akan minta kepada jajaran direksi Repsol untuk semaksimal mungkin menyerap tenaga kerja lokal,” katanya.
Kemudian, kata Dodi, tidak menutup kemungkinan jika blok gas tersebut sudah beroperasi dengan baik akan mampu juga membantu pembangunan infrastrukur di Muba. Sebab, setelah kontrak antara pemerintah dan Repsol dilakukan, maka akan ada hitungan bagi hasil ke Pemkab Muba.
Biasanya pembagian pusat dan daerah itu 70 persen banding 30 persen, artinya daerah akan mendapatkan 30 persen pemasukan dari kegiatan produksi gas oleh Repsol. Dari jumlah itu, dibagi lagi 12 persen untuk Muba, 6 persen Pemprov, dan sisanya dibagi ke sejumlah kabupaten/kota lain yang ada di Sumsel.
“APBD Muba juga diprediksi dapat mencapai Rp 6-7 triliun jika blok migas tersebut sudah beroperasi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dodi menambahkan, saat ini produksi gas yang dihasilkan dari Kabupaten Muba sekitar 2 triliun kaki kubik per hari. Dengan adanya temuan cadangan gas baru di Blok Sakakemang khususnya sumur Kali Berau Dalam (KBD) 2X tersebut, diprediksi mampu meningkatkan produksi hingga dua kali lipat dari saat ini.
Sementara itu, Camat Bayung Lencir, Ahmad Toyibir, menambahkan lokasi sumur gas KBD 2X berada di Desa Tampang Baru. Kemudian ada dua desa lainya yang berjarak sekitar 2 kilometer yang terdekat, yakni Desa Kali Berau, dan Sinar Tungkal.
“Penduduk Desa Tampang Baru berjumlah 4.268 jiwa, rata-rata mereka bekerja sebagai petani kebun,” katanya.
Ahmad menambahkan, para warga berharap agar dengan adanya temuan sumur gas di wilayah mereka nantinya dapat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
ADVERTISEMENT
“Meski saat ini belum ada penggunaan tenaga kerja non-skill, kami berharap agar nantinya waga di desa terdekat dapat juga dilibatkan menjadi tenaga kerja,” ujar Ahmad.
Diharapkan Corporate Social Responsibility (CRS) dari perusahaan gas tersebut dapat benar-benar dipergunakan untuk membantu masyarakat di sana. Seperti untuk pembangunan jalan desa, fasilitas kesehatan, dan sebagainya.
“Dengan demikian, masyarakat nantinya dapat merasakan manfaat positif dari adanya kegiatan tambang gas di wilayah mereka,” kata Ahmad. (jrs)