Satgas Karhutla di Sumsel Dibubarkan

Konten Media Partner
1 Desember 2020 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim BPBD bersama Satgas Karhutla saat mencoba memadamkan api di Sumsel. (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tim BPBD bersama Satgas Karhutla saat mencoba memadamkan api di Sumsel. (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membubarkan satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (satgas karthutla). Upaya pencegahan karhutla dinilai telah berhasil dan tidak berujung bencana kabut asap di Sumsel.
ADVERTISEMENT
Gubenur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, pihaknya melakukan prosesi penutupan posko penanganan dan pecegahan karhutla 2020 dan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat termasuk masyarakat yang sudah sadar dan peduli terhadap lingkungan.
“Sejak diturunkan satgas, Indek Standar Pencemaran Udara atau ISPU di Sumsel hingga saat ini tetap diangka normal dan tidak terjadi kabut asap. Kami berterima kasih kepada semua pihak, termasuk kesadaran masyarakat yang tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” kata Deru.
Deru bilang, penanganan dan pencegahan karhutla bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Selain memantau titik api yang berpotensi karhutla, tim satgas juga harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Namun berkat kerjasama yang baik, pencegahan ini berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Kendati masih ada kendala dalam upaya pencegahan, Gubernur Sumsel tidak menampik masih ada terjadi kebakaran lahan dalam skala kecil, namun hal itu menurutnya dapat diatasi karena pencegahan dilakukan sejak dini.
"Sebenarnya ada aturan kearifan lokal yang tidak melarang membakar tidak lebih dari 2 hektar. Itu yang kerap disalah artikan, aturan itu hanya untuk perorangan bukan korporasi," katanya.
Saat ini, menurutnya korporasi maupun masyarakat sudah mulai sadar. Edukasi terkait hal itu terus dilakukan secara masif. Selain itu, tersangka pembakaran lahan semakin minim dan membuktikan edukasi yang diberikan berjalan baik.
“Kesabaran masyarakat saja yang masih perlu dilatih. Sebab, karena tidak sabar membuka lahan membuat masyarakat itu membakarnya," kata Deru.
ADVERTISEMENT
Pihaknya meminta satgas untuk konsisten melakukan penanganan dan pencegahan karhutla tersebut. Menurutnya pihaknya tidak boleh berbangga diri sehingga kinerja menurun. Selain itu, di tahun 2021 mendatang, HD juga berencana akan mengembangkan potensi kerbau rawa guna menjaga produktifitas rawa yang ada di Sumsel
"Kita akan gelar rembuk untuk mempertahankan kearifan lokal kerbau rawa tersebut. Kita harus memanfaatkan ini untuk menjaga alam kita," jelasnya. (eno)