Satgas Karhutla Identifikasi 75 Titik Panas di Sumsel

Konten Media Partner
10 Juli 2020 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memadamkan api. Dok. Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memadamkan api. Dok. Urban Id
ADVERTISEMENT
Sejak awal bulan hingga saat ini, satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Sumatera Selatan mengidentifikasi 75 titik panas atau hotspot. Penemuan itu tersebar pada 10 kabupaten dan kota di Sumsel.
ADVERTISEMENT
Kabid Penanganan Kebencanaan BPBD Sumsel, Ansori, mengatakan hasil pantauan dari Satelit Lapan ada 21 titik di Kabupaten Musi Banyuasin, 15 titik di Pali, 10 titik di Musi Rawas, 7 titik di Muratara dan Ogan Ilir, 5 titik di Muara Enim, 4 titik di OKI, 3 titik di Banyuasin, 2 titik di Prabumulih dan 1 titik di Lahat.
Ansori bilang, kebakaran hutan saat ini belum signfikan karena masih terbantu oleh intensitas hujan yang cukup merata meski saat ini sudah mulai berkurang. Sedangkan, satgas karhutla dari TNI, Polisi, Manggala Agni dan sebagainya juga sudah turun ke lapangan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Komandan Korem 044/Gapo Brigjen Tni Jauhari Agus Suraji menjelaskan, saat ini petugas sedang melakukan upaya pencegahan jangan sampai terjadi kebakaran hutan seperti yang sudah-sudah.
ADVERTISEMENT
“Langkah awal pencegahan kami terus melakukan sosialisasi dengan masyarakat. Selain itu, memperkuat koordinasi di tingkat provinsi serta sub satgas dengan patroli udara dan pemantuan satelit,” kata dia.
Pihaknya berharap agar masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk dapat berperan menanggulangi kebakaran lahan, sehingga kebakaran tidak sampai meluas. Misalnya, perusahaan dapat berperan dengan menyediakan kanal blocking.
“Semua pihak terutama perusahaan agar serius dengan program Desa Peduli Api, memperbanyak menara pantau api termasuk siaga petugas dari perusahaan itu sendiri,” katanya.
Pihaknya juga meminta agar lahan yang ada di sekitar perusahaan turut dijaga, seperti dengan menyediakan sejumlah sumur bor sebagai antisipasi kekeringan dan juga sebagai cadangan air khususnya dititik rawan terjadinya karhutla.
“Saat ini sudah ada beberapa titik panas yang terjadi diantaranya pembakaran lahan, namun saat sudah diidentifikasi. Pihaknya berharap stakeholder dapat serius bersama-sama mencegah kebakaran,” tukas dia. (eno)
ADVERTISEMENT