Sebar Pemerataan Rumah Tahfidz di Sumatera Selatan

Konten Media Partner
20 April 2019 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumsel, Heman Deru (Dok. Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumsel, Heman Deru (Dok. Urban Id)
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumsel, Herman Deru menginginkan keberadaan Rumah Tahfidz bisa merata tersebar di desa dan kelurahan yang ada di Sumsel. Sehingga, bisa menciptakan rasa kecintaan generasi penerus terhadap Al Quran dan meningkatkan iman dan takwa masyarakat di daerahnya.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin ini (Rumah Tahfidz) menyebar. Tidak hanya diperkotaan tapi juga hingga ke pelosok desa,” katanya, Sabtu (20/4).
Deru bilang, jumlah Rumah Tahfidz di Sumsel saat ini melebihi dari jumlah kelurahan/desa yang mencapai 3.500 desa/kelurahan. Hanya saja, lokasinya tidak merata. Satu kelurahan/desa bisa memiliki 3-4 Rumah Tahfidz. “Nantinya akan kami data lebih detail lagi. Sehingga diketahui, desa atau kelurahan mana yang belum memiliki Rumah Tahfidz,” katanya.
Selanjutnya, Pemprov bersama pemerintah daerah setempat akan mendorong pembentukan Rumah Tahfidz di wilayah yang belum ada. Sebagai bentuk perhatian terhadap perkembangan Rumah Tahfidz, Deru menegaskan akan memberikan insentif kepada Ustaz-Ustazah yang mengajar di Rumah Tahfidz.
“Kami akan beri insentif ke pengajarnya. Sehingga memotivasi mereka agar lebih giat lagi mengajarnya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Penanaman nilai agama, sambungnya, sangat penting terutama untuk membentengi kaum milenial agar tidak tergoda hal negatif. Salah satu ancaman yang nyata saat ini pengalahgunaan narkoba. “Agama menjadi benteng yang ampuh untuk mencegah pengaruh negatif lingkungan. Orang tua juga saya minta agar bisa mendorong anaknya untuk mendapatkan pendidikan agama yang baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kabiro Kesra), Permana menuturkan pemberian bantuan ustadz-ustadzah yang mengajar di Rumah Tahfidz memiliki berbagai persyaratan. Salah satunya harus teregistrasi di Kementerian Agama (Kemennag).
“Selain tempat, pengajar dan murid. Harus ada juga registrasi dari Kemennag. Nah, ini yang belum banyak dimiliki oleh banyak pengurus Rumah Tahfidz,” katanya.
Menurutnya, sudah banyak proposal yang masuk ke Biro Kesra untuk mendapatkan bantuan tersebut. Namun, pihaknya masih melakukan seleksi. Agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran. “Proposal yang masuk itu ribuan. Tapi akan kami seleksi persyaratannya,” katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT