Sebelum Dibunuh, Pendeta Wanita di Sumsel Diperkosa Terlebih Dahulu

Konten Media Partner
27 Maret 2019 17:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah korban saat akan dibawa ke kampung halamanya di Nias, Sumatera Utara (Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah korban saat akan dibawa ke kampung halamanya di Nias, Sumatera Utara (Urban Id)
ADVERTISEMENT
Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Selatan mendapatkan bukti berupa sperma yang diduga milik para pelaku pemerkosaan serta pembunuhan terhadap Melindawati Zidoni (24 tahun) calon pendet wanita yang tewas dibunuh di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengatakan, korban diduga tewas setelah mengalami cekikan di leher oleh pelaku. Selain itu, terdapat luka memar di sekitar leher hingga menyebabkan korban tak bisa bernapas.
Tak hanya itu, petugas pun kini masih mendalami dugaan pemerkosaan yang juga menimpa korban. Dugaan itupun diperkuat, setelah bercak sperma juga ditemukan ditubuh korban.
"Dugaan sementara korban diperkosa dalam keadaan hidup. Setelahnya, pelaku langsung mencekik leher korban sampai tewas," katanya, Rabu (27/3)
Menurutnya, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnian Adinegara telah memerintahkan para penyidik untuk kembali mendatangi lokasi tempat kejadian di areal PT PSM Divisi 3 blok F19 dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI.
ADVERTISEMENT
"Ada satu anjing pelacak juga diturunkan untuk mencari jejak pelaku. Sekarang tim masih dilapangan, melakukan olah TKP ulang," katanya.
Dia menjelaskan, saat inijenazah korban sedang dalam perjalanan menuju ke rumah duka. Pihak keluarga membawa jenazah melalui jalur darat dari Palembang menuju kediamannya di Tanah Hibala, Pulau Nias Selatan, Sumatera Utara.
Sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga, polisi lebih dulu melakukan visum luar untuk mencari bukti luk-luka ditubuh korban. "Polisi sebelumnya hendak melakukan otopsi kepada jenazah. Namun, karena pihak keluarga menolak, akhirnya rencana itu dibatalkan," katanya. (jrs)