Serangan Harimau Diduga Kembali Tewaskan Seorang Petani di Sumsel

Konten Media Partner
5 Desember 2019 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Harimau Sumatera. (foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Harimau Sumatera. (foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Teror harimau yang terjadi di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, masih terus terjadi. Kali ini, serangan satwa liar tersebut diduga menewaskan seorang petani kopi di Desa Bukit Benawa, Kecamatan Dempo Selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Kepolisian Sektor Dempo Selatan, Iptu Zaldi Jaya, membenarkan informasi penyerangan harimau tersebut. Menurutnya, peristiwa itu baru diketahui Kamis (5/12) sekitar pukul 09.00 WIB.
Zaldi bilang, korban diketahui bernama Yudiansyah Hariyanto (39 tahun), yang tercatat sebagai Desa Karang Dalam, Kabupaten Lahat. Korban diketahui pergi ke kebunnya yang berada di Desa Bukit Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, pada Senin (2/12) lalu.
"Informasi dari saksi, korban ini sebelumnya sempat dihubungi oleh keluarga untuk pulang ke Lahat, karena mertuanya meninggal dunia. Namun, korban ternyata tak kunjung pulang, akhirnya pihak keluarga pun menghubungi kerabat korban di Pagar Alam untuk menemui korban di kebunya," katanya, Kamis (5/12).
Menurutnya, saat kerabat bersama warga tiba di lokasi kebun kopi tersebut, korban tidak ditemui di dalam pondok. Tapi sepeda motor dan kopi yang telah dipanen masih berada di lokasi tersebut. Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
ADVERTISEMENT
"Hanya bagian kakinya yang utuh, sementara yang lainnya tinggal tulang belulang. Melihat kondisinya, dugaan sementara korban tewas akibat diterkam harimau," katanya.
Atas penemuan jenazah itu, kata dia, warga kemudian langsung melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Kemudian, petugas bersama warga menuju kebun milik korban yang berjarak sekitar 1 jam perjalan dari pemukiman menggunakan sepeda motor untuk mengevakuasi jenazah korban.
"Jenzah korban kini telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum memastikan identitas serta penyebab kematiannya," katanya.
Sementara itu, pihaknya juga menimbau agar masyarakat untuk sementara waktu mengurangi aktivitas di kebun apalagi sampai bermalam. Hal itu selama masih ada bahaya akan ancaman harimau yang sudah beberapa kali menyerang warga maupun ternak. (jrs)
ADVERTISEMENT