Sidang 'Mayat Ranjang': Saksi Sebut Prada DP Kerap Aniaya Korban

Konten Media Partner
6 Agustus 2019 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saksi Imelda saat memberikan keterangan di persidangan lanjutan kasus 'Mayat Ranjang' di Peradilan Militer I-04 Palembang. (Foto: Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Saksi Imelda saat memberikan keterangan di persidangan lanjutan kasus 'Mayat Ranjang' di Peradilan Militer I-04 Palembang. (Foto: Urban Id)
ADVERTISEMENT
Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumatera Selatan, menggelar sidang lanjutan kasus 'Mayat Ranjang' yang menjerat anggota TNI bernama Prada DP, Selasa (6/8). Ia diketahui membunuh dan memutilasi kekasihnya sendiri, Fera Oktaria (21 tahun).
ADVERTISEMENT
Pada persidangan kali ini, Oditur Mayor D. Butarbutar menghadirkan saksi keenam, yakni Imelda (21 tahun), teman dekat korban. Dalam kesaksiannya, Imelda mengungkapkan, terdakwa memang kerap berperilaku kasar kepada korban.
Bahkan, korban mengaku sering dianiaya terdakwa. "Terdakwa dan korban ini menjalin hubungan sejak tahun 2015. Awalnya hubungan mereka mesra tanpa masalah. Namun, setelah setahun menjalin hubungan, terdakwa mulai berperilaku kasar," kata Imelda saat memberikan kesaksian di persidangan.
Menurut Imelda, sekitar tahun 2017, dirinya pernah menyaksikan langsung korban dianiaya oleh terdakwa. Keributan antara terdakwa dan korban dipicu karena masalah memori handphone.
"Saya saat itu berada di rumah korban. Nah, saat terjadi pertengkaran terdakwa sempat mencekik leher korban," katanya.
Setelah peristiwa itu, lanjut Imelda, korban sempat beberapa kali bercerita kepadanya bahwa ia merasa takut dengan tingkat laku terdakwa yang sering melakukan penganiayaan. Atas dasar itu pula, korban sempat pindah ke Bengkulu guna menghindari terdakwa.
ADVERTISEMENT
Namun, usaha itu gagal karena terdakwa akhirnya menjemput korban di sana. Selain itu, korban pernah bercerita jika pernah diancam oleh terdakwa yang menyebutkan jika lebih baik korban mati daripada harus menjadi milik orang lain.
"Korban juga semakin ketakutan saat tahu terdakwa kabur dari tempat pendidikan TNI. Korban takut akan dicari oleh terdakwa," ujar Imelda.
Dalam kesempatan itu, Imelda juga menceritakan bahwa dirinya sudah mengenal korban sejak kecil. Mereka juga tinggal tak berjauhan rumah dan sempat satu sekolah saat di Sekolah Dasar (SD). Karena kedekatan itu pula, korban selalu menceritakan kepadanya mengenai hubungan asmaranya dengan Prada DP.
"Saya kaget saat mendengar kabar korban ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan. Sebab, satu malam sebelum peristiwa itu terjadi korban sempat curhat dan mengaku takut dicari oleh terdakwa yang kabur dari tempat pendidikannya," tutup Imelda. (jrs)
ADVERTISEMENT