Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Siswa di Prabumulih yang Rekam Tamparan Guru Turut Kena Tindak
16 Maret 2022 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Video seorang guru menampar seorang siswa SMK di Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) viral di media sosial. Pada video itu siswa ditampar sebanyak 5 kali di depan kelas. Video itu direkam oleh salah satu satu siswa yang ada di dalam kelas.
ADVERTISEMENT
Kepala SMK YPS Prabumulih, Subali, mengatakan guru pada video itu mengakui jika sudah menampar siswa itu. Namun untuk kejadian ini sepenuhnya akan diselesaikan oleh pihak sekolah. Pihaknya akan fokus pada pembinaan dan pendidikan.
“Soal video yang diedit saya tidak mengetahui persis, namun dari cerita para guru siswa ditampar sekali, namun dibuat berkali-kali. Namun kami tidak akan fokus kesana, kejadian ini akan difokuskan kepada pembinaan, baik guru maupun siswa,” katanya, Rabu (16/3).
Subali bilang, untuk sanksi terhadap guru pihaknya akan berikan sanksi pembinaan, sanksi etik akan diajukan kepada pihak yayasan. Pihak juga memaklumi di dunia pendidikan saat ini tenaga pendidik juga ada faktor emosi, khilaf dan lainnya.
“Sanksi kepada guru berupa penilaian, baik tentang cara mendidik anak dan lainnya, nanti akan diajukan ke pihak yayasan. Sanksi yang diberikan bisa berupa apa saja seperti penundaan pengangkatan jabatan dan sebagainya,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk siswa yang merekam video dipanggil orang tuanya dan membuat surat perjanjian. Bagaimana pun menurut Subali pihak sekolah tatap akan melakukan pembinaan atas kejadian ini.
“Sebelumnya sudah ada perjanjian kedua, dan adanya kejadian ini diberikan juga surat perjanjian ketiga. Saat dicek juga ponsel siswa itu ada gambar yang tidak pantas, namun pada intinya kami berharap kepada semua siswa agar nantinya bisa sukses dan menjadi anak yang berguna kedepannya,” katanya.
Informasi yang dihimpun Urban Id, kejadian itu diketahui pada Senin (14/3). Video itu viral di media sosial itu juga membuat geram Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya.
Rihdo menyesalkan kondisi itu, sebab menurutnya saat ini bukan zamannya melakukan pendidikan dengan kekerasan. Menurutnya, dulu dididik pakai rotan tapi sekarang diberi pengertian.
ADVERTISEMENT
“Harusnya beri pengertian dan panggil orang tua, mestinya pakai cara lain,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Prabumulih, Kusron, menjelaskan jika tindakan kekerasan menyalahi kode etik sebagai tenaga pendidik, harusnya pengajar lebih sabar.
"Kami mengimbau agar semua guru tidak melakukan kekerasan terhadap anak murid," singkatnya.