Jallaluddin.png

Sopir Bus Sriwijaya 4 Kali Pamit ke Ibunya Sebelum Kecelakaan

26 Desember 2019 11:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalaluddin, ayah dari Ferri Afrizal, sopir Bus Sriwijaya. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jalaluddin, ayah dari Ferri Afrizal, sopir Bus Sriwijaya. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Peristiwa kecelakaan Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang di Liku Lematang, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, menyisakan sejumlah duga bagi keluarga korban. Salah satunya yakni Jalaluddin (55 tahun), ayah dari sopir bus Ferri Afrizal (34 tahun).
ADVERTISEMENT
Jalaluddin mengaku punya firasat buruk mengenai anaknya sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi. Bahkan pada Senin (23/12) dirinya juga tak bisa tidur karena perasaan di hati yang tidak tenang.
"Entah kenapa hari itu saya gelisah, pikiran tidak tenang sehingga tak bisa tidur. Kalau biasanya pukul 21.00 WIB, saya sudah tidur," katanya, Kamis (26/12).
Jalaluddin yang tinggal di Kelurahan Sako, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, ini mengatakan hal serupa juga dialami istrinya. Menurutnya, sang istri merasa sikap putra keduanya tersebut berbeda dari biasanya.
"Seperti saat mau berangkat sebelum kejadian, Ferri minta izin sampai empat kali dengan ibunya. Biasanya hanya satu kali dan langsung pergi," katanya.
Saat kejadian, kata Jalaluddin, dirinya yang terjaga sepanjang malam langsung kaget ketika mendapatkan kabar jika bus yang dikendarai putranya mengalami kecelakaan, terjun ke jurang di Pagar Alam.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat telepon itu Selasa (24/12) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Anak saya juga dikabarkan meninggal dalam peristiwa itu," katanya.
Proses pencarian korban bus Sriwijaya di hari ketiga. (foto: Dok. SAR)
Menurutnya, Ferri sudah cukup lama bekerja sebagai sopir dan selama ini tidak memiliki riwayat penyakit parah. Anaknya itu memang sering membawa kendaraan keluar kota dan beberapa kali pindah perusahaan.
"Rencananya juga awal tahun depan, dia (Ferri) mau kerja di tempat baru. Tapi takdir berkata lain," katanya.
Jalaluddin bersama keluarga mengaku sudah ikhlas atas musibah tersebut, karena semua ini menurutnya adalah takdir yang telah ditentukan.
"Keluarga sudah ikhlas dan lapang dada atas musibah ini," katanya. (jrs)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten