Status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan di Sumsel Diperpanjang

Konten Media Partner
8 November 2019 19:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas Karhutla saat memadamkan api di lahan gambut di Sumsel. (foto: BPBS Sumsel)
zoom-in-whitePerbesar
Satgas Karhutla saat memadamkan api di lahan gambut di Sumsel. (foto: BPBS Sumsel)
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan yang tak kunjung berakhir, membuat Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali memperpanjang status tanggap darurat hingga tanggal 30 November 2019. Artinya, perpanjangan status tersebut sudah dilakukan untuk kedua kalinya setelah berakhir pada Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengatakan kondisi kebakaran yang masih menjalar di beberapa daerah membuat pemerintah memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat hingga 30 November 2019 dari yang semula berakhir pada 10 November 2019.
Menurutnya, berdasarkan prediksi dari BMKG, musim kemarau masih akan berlangsung hingga dasarian ketiga November. Adapun puncak musim hujan di Sumsel diperkirakan terjadi pada periode Februari-Maret. Mengacu pada kondisi itu, perpanjangan status tanggap darurat akan dapat tetap menyiagakan pasukan di lokasi yang dianggap rawan terbakar.
"Kita harus terus bersiaga. Saya juga meminta agar alat jangan ditarik dulu ke pusat," katanya, Jumat (8/11).
Apalagi, kata dia, dalam waktu dekat ada sejumlah kegiatan olahraga internasional yang akan diadakan di Palembang. Pada 16 November ada perhelatan Kejuaraan Dunia Boling yang rencananya diikuti 78 negara.
ADVERTISEMENT
"Untuk anggarannya berapapun yang dibutuhkan akan kami sediakan," katanya.
Sementara itu, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Irwan, mengatakan akan kembali menambah personel untuk menambah kekuatan 1.512 personel yang sudah ada di lapangan. Meskipun nantinya juga personel tambahan tidak sebanyak penambahan pertama.
Menurutnya, dari hasil evaluasi menunjukkan kebakaran lahan memang disengaja. Hal ini terlihat dari semakin mengenalnya asap ketika mendekati even internasional atau ketika tim pemadam ditarik.
"Ada kemungkinan hal ini memang disengaja, bisa karena ada oknum yang mencari perhatian," katanya. (jrs)