Sumsel Terapkan Status Siaga Karhutla

Konten Media Partner
2 Maret 2021 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumsel Herman Deru. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumsel Herman Deru. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menerapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih awal jelang masuknya peralihan musim. Status siaga karhutla telah disosialisasikan dan dalam waktu dekat akan digelar apel siaga dan kesiapan personel.
ADVERTISEMENT
"Dengan menetapkan siaga lebih awal, paling tidak kita keorganisasian ini telah bergerak. Termasuk juga personel dan peralatan sudah siap," kata Gubernur Sumsel Herman Deru, Selasa (2/3).
Herman Deru mengatakan, tidak hanya menetapkan siaga karhutla lebih awal, pihakny juga telah menyiapkan penghargaan untuk desa dan personel yang mampu menekan potensi terjadinya karhutla.
"Kami ingin agar tidak hanya memberi hukuman kepada para pelanggar, namun juga reward seperti inisentif untuk desa yang mampu menekan karhutla ini," katanya.
Deru menyerbutukan, pihaknya tidak ingin sampai kecolongan, sebab karhutla ini dapat menghambat ekonomi dan kesehatan masyarakat. Kesuksesan Sumsel dalam pencegahan dan penanganan karhutla tahun 2020 harus menjadi acuan dan standarisasi untuk penanganan karhutla tahun 2021.
Pada tahun 2020 lalu angka karhutla di Sumsel menurun cukup signifikan. Jumlah hotspot atau titik panas yang menjadi pemicu terjadinya karhutla pada tahun 2020, terpantau hanya 4536 hotspot. Sedangkan pada tahun 2019 terpantau sebanyak 17391 hotspot.
ADVERTISEMENT
"Awalnya dari 140 desa yang rawan karhutla, saat ini menurun menjadi 90 desa. Harapan kita ini dapat ditekan lagi," ujarnya.
Pisahknya akan fokus bukan hanya soal pemadaman dan pencegahan secara spontanitas melainkan juga solusi jangka pendek dan jangka panjang. Dari 1,3 juta hektar lahan di Sumsel, kebakaran kerap terjadi di lahan-lahan yang tidak produktif.
"Kebakaran lahan ini rata-rata terjadi di lahan kosong, baik lahan yang dimiliki negara, lahan kosong milik korporasi yang belum sempat tergarap, hingga lahan yang ijin lokasi sudah peruntukkannya namun belum dibebaskan. Ini harus juga dicarikan solusinya agar kebakarannya dapat diminimalisir," katnaya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mendukung penuh upaya Pemprov Sumsel dalam penanganan dan pecegahan karhutla ini. Sebab ini memang tugas bersama, termasuk juga tugas masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya jjuga mendorong pemberian reward kepada desa yang mampu menekan angka kebakaran lahan. (eno)