Sumsel Waspada Bencana Hidrometeorologi

Konten Media Partner
13 Januari 2020 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bencana longsor beberapa hari yang lalu di Lahat, Sumatera Selatan. Foto. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bencana longsor beberapa hari yang lalu di Lahat, Sumatera Selatan. Foto. Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan menyebutkan, secara umum kondisi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Sumsel akan meningkat pada tanggal 13-15 Januari 2020, mengalami penurunan 16-18 Januari 2020 dan akan kembali meningkat pada 19-20 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi observasi dan informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Bambang Benny Setiaji mengatakan prakiraan di wilayah Sumsel terjadi hujan yang disebabkan awan konvektif dan orografis pada siang hingga sore hari.
"Beberapa kawasan di Sumsel patut diwaspadai bencana hidrometeorologi atau angin kencang taua puting beliung, banjir, tanah Longsor, banjir bandang akibat hujan lebat disertai petir dan angin kencang," kata Bambang, Senin (13/1).
Bambang bilang, secara regional, aktifnya musim hujan terindikasi menguatnya angin muson Cina Selatan atua muson barat yang sarat uap air sehingga mengakibat peningkatan curah hujan dan adanya potensi hujan disertai petir dan angin kencang. Sedangkan potensi hujan ringan hingga sedang berlangsung lama apabila terjadi pada malam sampai dini hari.
ADVERTISEMENT
Secara Lokal, permukaan Sumsel yang memiliki karakteristik rawa dan sungai menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia atau nelahan bumi selatan yang menyebabkan adanya belokan dan pertemuan massa udara atau konvergensi di wilayah Sumsel.
Kondisi ini meningkatkan pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan akibat pemanasan matahari, sedangkan pada wilayah Sumsel bagian barat seperti dataran tinggi di Bukit Barisan, angin lembah yang terjadi mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan akibat ketinggian permukaan.
Peningkatan intensitas hujan yang terus menerus ini akan berdampak potensi adanya bencana hidrometeorologi pada wilayah di Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Muratara, Muba, PALI, dan Muara Enim.
ADVERTISEMENT
Sedangkan potensi bencana angin kencang atau puting beliung dan genangan banjir pada wilayah Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten OKI, Kabupaten Ogan Ilir, OKU Timur, OKU dan OKU Selatan.
Imbauan kepada masyarakat untuk melakukan tindakan preventif meminimalisasi dampak bencana yakni melakukan perbaikan infrastruktur lebih tahan bencana, membersihkan dan memperbaiki drainase, memangkas atau mengurangi dahan dan ranting pohon agar tidak tumbang, perbaikan daerah aliran sungai dan sebagainya. (eno)