Taktik Caleg Milenial, Ngopi Bareng Hingga Curi Hati Emak-emak

Konten Media Partner
20 Maret 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Apriliia Susanti yang merupakan caleg DPRD Palembang saat mengunjungi pasar (istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Siti Apriliia Susanti yang merupakan caleg DPRD Palembang saat mengunjungi pasar (istimewa)
ADVERTISEMENT
Menjelang pemilihan legislatif (Pileg) pada 17 April 2019, sejumlah calon legislatif (Caleg) di Kota Palemban kian gencar melakukan maneuver politiknya. Apalagi, kini banyak wajah-wajah baru dari kalangan milenial yang turut meramaikan persaingan merebut kursi wakil rakyat tersebut. Baik di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten/kota, maupun tingkat provinsi.
ADVERTISEMENT
Tak ingin hanya sekedar meramaikan kancah politik di Bumi Sriwijaya saja, sejumlah caleg milenial yang tampil lebih muda dan fresh ini pun sudah membekali diri dengan taktik berbeda yang ternyata mendapat sambutan positif di kalangan masyarakat.
Handry Pratama Putra, caleg kelahiran 7 Januari 1988 ini maju dalam Pileg untuk DPRD Provinsi Sumsel sebagai perwakilan dari Partai Demokrat. Tak tanggung, Handry yang lebih dikenal dengan sapaan Tama ini mengaku turut didukung oleh sekitar 48 ribu relawan yang siap berjuang memperebutkan satu kursi wakil rakyat di DPRD Provinsi Sumsel.
“Relawan tersebut lebih 60 persennya berusia dibawah 35 tahun. Artinya yang berjuang memang berasal dari kaum muda,” katanya, Rabu (20/3).
Caleg DPRD Provinsi Sumsel, Handry Pratama Putra ketika ngopi bareng relawannya (istimewa)
Alasan Tama memilih barisan muda sebagai basis suaranya karena dianggap masih mempunyai integritas, dan kecil kemungkinan berpaling ke caleg lain. Untuk meyakinkan pendukungnya tersebut, Tama melakukan kontrak pilitik, salah satunya siap mengembalikan 100 persen gaji pokok.
ADVERTISEMENT
“Jika dipercaya masyarakat untuk mengisi jabatan di legislatif, maka gaji pokok yang saya terima akan diperuntukkan membantu dunia Pendidikan, khususnya bagi yang kurang mampu,” katanya.
Untuk menjaga hubungan dengan relawan ini, Tama pun sering mengajak relawanya berkumpul bersama guna membahas langkah langkah apa yang akan dilakukan. “Karena kebanyakan seusia dengan saya, kita sering ngopi bareng. Jadi bisa lebih santai dan rasa kekeluargaanya lebih terasa,” katanya.
Selain itu, dirinya juga tak jarang menggelar seminar-seminar motivasi bisnis di kalangan mahasiswa agar bisa menjadi wirausahawan, serta sejumlah kegiatan yang lebih dekat dengan milenial.
Sementara Siti Aprilia Susanti, caleg DPRD Kota Palembang dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjadi salah satu kandidat yang turut menjadi perhatian masyarakat Kota Palembang karena memiliki paras yang cantik. Meski begitu, perempuan kelahiran 16 April 1989 mengaku meski mewakili suara milenial, namun dirinya mengaku lebih sering terjun untuk menemui emak-emak. Alasanya, mereka dinilai lebih komitmen, dan dalam menentukan pilihan lebih kepada pilihan hati.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau mereka sudah merasa nyaman dan percaya dengan kita, Isya Allah mereka tidak akan mudah ikut tawaran lain,” kata Siti.
Siti bersama tim menjumpai warga di daerah pemilihannya (istimewa)
Selama masa kampaye, kata Siti, dirinya lebih memilih bersosialisasi dengan mengikuti sejumlah kegiatan pengajian di daerah pemilihannya. Kemudian tak jarang juga menemui emak-emak di sejumlah pasar. Dengan begitu, dapat mendengar langsung aspirasi yang disampaikan.
“Kebanyakan keluhan dari emak-emak ini masalah infrastruktur jalan, kemudian masalah kesehatan serta lingkungan, “ katanya.
Meski caleg baru kerap dipandang sebelah mata bagi sebagian kalangan, namun Siti menjawab hal itu dengan melakukan aksi nyata dengan terjun ke masyarakat. Serta menunjukkan bahwasanya perempuan memiliki kemampuan yang sama untuk memajukan daerah.
“Untuk dapil saya sendiri, jika dipercaya menjadi wakil rakyat maka program utama yang akan saya jalankan adalah membenahi masalah daerah kumuh, kesehatan, serta kebersihan,” katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT