Testing Sampel Corona di Sumsel Capai 800 Tes per Hari

Konten Media Partner
9 Februari 2021 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini dapat melakukan pemeriksaan sampel corona sebanyak 800 sampel test per hari. Jumlah ini belum mampu menerapkan standar dari badan kesehatan dunia atau WHO sebanyak 1 banding 1.000 dari jumlah penduduk per pekan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini mengatakan, standar testing Polymerase Chain Reaction (PCR) dari WHO untuk Sumsel dari 8.470.683 jiwa harusnya dalam seminggu sekali digelar 8.500 tes atau 1.600 tes per hari.
“Sumsel saat ini masih keterbatasan laboratorium dan tenaga analis dan hanya mampu sekitar 800 sampel per hari, atau sebesar 50 persen dari standar WHO,” katanya, Selasa (9/2).
Memenuhi standar itu, Sumsel harus memiliki banyak laboratorium yang mendukung. Sementara Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang baru mencapai 400-500 sampel per hari. Sementara sisanya disumbangkan dari laboratorium lain di kabupaten dan kota di Sumsel.
“Saat ini Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah direvisi, lebih sedikit dan terbatas. Namun dengan adanya Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans di BTKL PP Palembang, pihaknya mengharapkan fasilitas ini mendukung 3T sebagai tes titik awal pendeteksi penyakit menular.
ADVERTISEMENT
Fasilitas laboratorium ini juga harus mengikuti Pemantapan Mutu Eskternal (PME) agar hasilnya valid. Serta diperlukan pemeliharaan yang serius, agar bisa terus digunakan.
Sementara itu, terkait vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di Sumsel saat ini, masih terus berjalan. Untuk vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) lanjut usia (lansia). Dari data sementara Dinkes Sumsel, ada sekitar 203 orang nakes berusia di atas 60 tahun.
Kuota vaksin Sinovac yang didistribusikan secara dua tahap di Sumsel, yaitu sebanyak 100.200 vial botol. Namun dengan adanya penambahan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sebanyak 203 orang tersebut, membuat sasaran vaksinasi tahap 1 sedikit berubah.
“Ada perubahan sasaran tahap 1, ditambah dg SDMK sebanyak 203 orang. Jadi kita alihkan vaksin yang belum bisa disuntikkan ke orang, seperti sedang hamil, kondisi tidak memungkinkan dan lainnya,” katanya. (eno)
ADVERTISEMENT