Tim Gegana Polda Sumsel Ledakkan Tas Mencurigakan Diduga Berisi Bom

Konten Media Partner
9 Desember 2019 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim dari Gegana Polda Sumsel saat melakukan penyisiran di lokasi. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tim dari Gegana Polda Sumsel saat melakukan penyisiran di lokasi. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Gegana Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan, meledakkan sebuah tas berwarna hitam yang diduga berisi bom. Penemuan tas yang diduga bom ini sempat meresahkan warga Jalan Sederhana, Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning, Palembang, Senin (9/12).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, penemuan tas yang diduga berisi bom tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang warga Andri Junaidi (47 tahun), yang mengetahui ada tas mencurigakan di halaman rumahnya.
"Tas itu pertama kali ditemukan anak pelapor, yang kemudian memberitahukan orang tuanya. Lalu saat Andri mencoba melihat isi tas tersebut menggunakan sebuah pipa, terlihat gulungan kabel, baterai dan sejumlah bungkusan mencurigakan," katanya.
Supriadi bilang, Andri yang khawatir barang tersebut merupakan bom kemudian melaporkannya ke polisi, untuk kemudian tim dari Gegana Brimob Sumsel melakukan penyisiran di lokasi serta mengamankan tas tersebut.
"Tas itu langsung diledakkan. Akan tetapi hasil pemeriksaan barang yang ada di tas itu bukanlah bom sepeti yang dikhawatirkan, melainkan sebuah pipa yang digulung dengan kabel, seolah menyerupai bom," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, berdasarkan hasil keterangan dari pelapor, malam sebelum kejadian tersebut, anaknya sempat didatangi seseorang yang tidak dikenal dan mengancam akan meneror keluarganya. Selain itu, rumah orang tua pelapor juga sempat dilempari dengan bom molotov.
Tak hanya itu, kata Supriadi, anak dari pelapor ini juga sempat dihadang oleh empat orang tidak dikenal saat tengah berkendara menggunakan sepeda motor dan menanyakan alamat rumah baru tantenya. Saat itu pelaku tersebut memaksa membuka jok motor dan mengambil amplop berisi uang pecahan dolar serta kunci motor anaknya.
"Sejumlah kejadian itu sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian," katanya.
Supriadi mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara diketahui aksi teror yang terjadi itu, diduga ditujukan kepada saudara pelapor yang memiliki permasalahan mengenai uang perjalanan umrah sejumlah jemaah.
ADVERTISEMENT
"Petugas saat ini masih mendalami kasus ini agar identitas pelaku teror dapat segera terungkap," katanya.
Atas kasus ini, Supriadi juga mengapresiasi peran masyarakat yang segera melapor atas kejadian atau penemuan benda-benda mencurigakan.
"Kami minta masyarakat tidak panik, dan segera lapor jika ada penemuan benda yang mencurigakan," katanya. (jrs)