Video Perseteruan Petugas Dukcapil dan Ketua RT di Palembang Viral

Konten Media Partner
15 September 2021 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Screenshot postingan yang viral di media sosial.
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot postingan yang viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Video perseteruan petugas honorer Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Palembang dengan Ketua RT di Palembang viral di media sosial, keduanya nyaris terlibat baku hantam. Pada postingan video yang viral Ketua RT tidak senang karena pembuatan KTP sudah 10 hari belum selesai.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 42 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Amran, mengaku tengah mengurus KTP warganya, dirinya bolak balik lantai 1 dan 2. Namun saat kepengurusan, dirinya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
"Inilah perilaku yang kurang pantas oknum honorer Dukcapil Kota Palembang ketika melayani masyarakat saat membuat KTP lewat online 10 hari saya menanyakan kepada oknum tadi yang marah-marah kepada saya, saya selaku ketua RT saya tidak senang kepada oknum tersebut," kata Amran, melalui postingan yang viral di media sosial.
Tidak jelas awal mula terjadi perselisihan itu, pada video pendek yang viral di media sosial hanya memperlihatkan perseteruan yang nyaris baku hantam. Keduanya dilerai petugas Satpol PP dan petugas lain yang ada di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
"Saya warga dan kebetulan juga menjabat sebagai Ketua RT 42 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Palembang, untuk membantu warga saya mengurus KTP. Saya harus bolak-balik lantai 1 dan 2, kok tiba-tiba diperlakukan seperti ini. Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi," kata Amran menulis caption video itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Palembang, Dewi Isnani, mengatakan permasalahan tersebut disebabkan oleh miskomunikasi. Pihaknya berjanji akan membina anggotanya lebih baik.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan saya akan memberikan pembinaan terus ke seluruh jajaran Disdukcapil. Mengenai KTP yang diurusnya sudah diselesaikan dan dicetak," ujar Dewi Isnani.
Sementara itu petugas Dukcapil, Ferdinan membuat video permohonan maaf terkait kejadian itu. Dirinya meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi di kantor layanan. “Saya sebagai petugas hanya menjelaskan dan ini miskomunikasi, ke depan saya akan melakukan pelayanan yang lebih baik lagi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, sempat datang langsung ke kantor Dukcapil menanyakan langsung kejadian tersebut kepada petugas yang bersangkutan. Pada postingan akun pribadinya, Dewa menulis ada kesalahpahaman antara petugas dan Ketua RT.
Pada video itu petugas mengungkapkan pengurusan KTP oleh Ketua RT itu ada persyaratan yang belum dilengkapi sesuai prosedur. Saat petugas berupaya menjelaskan, terjadi salah paham antara keduanya, sehingga terlibat perselisihan.
“Saya menyayangkan kejadian ini, bagaimanapun petugas layanan harus memberikan pelayanan terbaik. Saya berharap agar kedepan menjadi perhatian semua pihak, sehingga tidak terulang lagi,” kata Dewa dalam postingan video di akun pribadinya. (eno)