Warga Sumsel yang Pulang dari Natuna Bahagia Bisa Kembali ke Rumah

Konten Media Partner
16 Februari 2020 21:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heni Fitriani, warga Sumsel yang pulang usai menjalani obsevasi di Natuna. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Heni Fitriani, warga Sumsel yang pulang usai menjalani obsevasi di Natuna. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani ovservasi di Natuna selama dua minggu, kini 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari Wuhan, China, telah dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Salah satunya, Heni Fitriani (41 tahun), warga asal Kota Palembang. Dirinya pun mengaku bahagia kini bisa kembali ke rumah.
ADVERTISEMENT
Heni yang merupakan seorang dosen Teknik Sipil di Universitas Sriwijaya, tersebut sebelumnya tengah menjalani penelitian post doctoral berjudul building information modelling for building energy analysis di Wuhan. Namun, karena adanya wabah virus corona, dirinya ikut dievakuasi kembali ke Tanah Air.
Heni bilang, selama menjalani observasi di Pangkalan Udara Raden Sadjad Natina, sejak 2 Februari 2020 lalu, mereka selalu diperlakukan dengan baik, dan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan sesuai dengan standar internasional dari WHO.
"Makannya tiga kali sehari, menunya juga enak-enak, kemudian rutin olahraga," katanya, Minggu (16/2).
Selain itu, setiap hari WNI yang menjalani obsevasi di Natuna juga menjalani pemeriksaan kesehatan. Akan tetapi, memang rutinitas tersebut membuatnya sedikit bosan, mengingat sebagai seorang dosen dirinya terbiasa melakukan banyak aktivitas.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami bersyukur atas perhatian semua pihak baik pemerintah pusat dan Pemda Sumsel," katanya.
Saat ini, kata Heni, dirinya mengaku bahagia telah kembali ke Palembang dan bisa berkumpul lagi bersama keluarganya di rumah. Terlebih, selama ini pihak keluarga maupun orang-orang yang mengenalnya mengaku khawatir ketika dirinya harus menjalani observasi di Natuna.
"Kami sudah pulang, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai kesehatan kami. Itu juga sudah ditegaskan melalui surat keterangan dari pemerintah," katanya.
Menurut Heni, dengan adanya wabah virus corona yang melanda sejumlah provinsi di China, maka penelitiannya yang dijadwalkan akan rampung pada Agustus 2020 mendatang terpaksa harus diundur sementara waktu sampai kondisi dinyatakan aman.
"Ya terpaksa harus mundur penyelesaian penelitiannya. Ini jadi pengelaman berharga sekali meski harus dikarantina di Natuna. Setelah istirahat, saya juga rencana akan segera mengajar," katanya. (jrs)
ADVERTISEMENT