news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bank Sampah Hadir sebagai Upaya Kepedulian Lingkungan dan Lapangan Kerja Baru

Dicky Bagus Pratama
Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya semester 7 yang sedang budrek-budreknya
Konten dari Pengguna
11 November 2022 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dicky Bagus Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bank sampah merupakan strategi penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pengelolaan sampah di tingkat masyarakat dengan menyamakan sampah dengan uang dan barang berharga yang dapat diperoleh kembali. Masyarakat dididik untuk menghargai sampahnya berdasarkan jenis dan nilainya sehingga siap untuk memilah sampahnya. Bank Sampah mengubah persepsi masyarakat bahwa sampah mengandung potensi ekonomi bagi masyarakat, yaitu adanya kesempatan kerja dan pendapatan tambahan melalui tabungan di Bank Sampah. Selain itu, kita akan menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau serta menciptakan masyarakat yang sehat.
ADVERTISEMENT
Saya Dicky Bagus Pratama mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang mengikuti magang mbkm inisiasi kampus di Bank Sampah Induk Surabaya dengan dosen pembimbing bu Herlina Kusumaningrum, S. Sos., MA, memaparkan bahwa Bank Sampah Induk Surabaya ada karena memiliki tujuan meningkatkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat Surabaya. Adanya Bank Sampah Induk Surabaya sendiri memberikan manfaat terhadap masyarakat Surabaya, yaitu mengurangi jumlah sampah masyarakat Surabaya, meningkatkan pendapatan masyarakat Surabaya, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, dan meningkatkan kesadaran masyarakat Surabaya akan pentingnya menjaga lingkungan.
Profil Bank Sampah Induk Surabaya. Credit foto: hasil foto penulis sendiri.
Bank Sampah Induk Surabaya sendiri menjadi alternatif untuk memecahkan masalah sampah Kota Surabaya dan sekaligus ikut serta menjadi bagian pelestarian lingkungan, hal yang perlu kita ketahui adalah adanya Bank Sampah Induk Surabaya juga menjadi wadah lapangan kerja baru bagi masyarakat Surabaya, dimana era sekarang dalam hal mencari kerja sangat susah karena adanya standarisasi kriteria yang sangat tinggi dan semakin banyaknya pesaing, justru Bank Sampah Induk Surabaya hadir memberi lapangan kerja bagi ibu-ibu, bapak-bapak, dan beberapa warga yang sudah tidak bisa memasuki kualifikasi dengan generasi sekarang.
Ibu-ibu bekerja memilah sampah di Bank Sampah Induk Surabaya. Credit foto: hasil foto penulis sendiri.
Jadi menurut saya, hadirnya Bank Sampah Induk Surabaya tidak hanya memberi nilai positif terkait meningkatkan kesadaran lingkungan, namun ada nilai positif lainnya yang bisa kita ambil yaitu memberikan wadah lapangan kerja untuk masyarakat yang kurang mampu bersaing.
ADVERTISEMENT
Hingga kini total nasabah yang kami peroleh dalam magang MBKM Bank Sampah Untag Surabaya di bawah naungan Bank Sampah Induk Surabaya telah mencapai 29 nasabah, dengan fokus utama adalah warkop-warkop disekitar kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, lalu disusul oleh coffeeshop, dan yang terakhir ada individu (seperti anak kost, ibu rumah tangga, dan lainnya). Kami menarget warkop-warkop di sekitar kampus karena yang pertama adalah sebelum melihat lingkungan yang jauh, alangkah baiknya lihat lingkungan sekitar kita dulu, dan dengan mereka menjadi nasabah kita otomatis juga meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.