Konten dari Pengguna

Pandangan Realistis Wanita Zaman Sekarang Menghadapi Kehidupan

Ajeng Wiko Rimadani
Mahasiswa Univeraitas Amikom Purwokerto
5 September 2024 8:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Wiko Rimadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : istockphoto.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wanita masa kini semakin dikenal karena pendekatan mereka yang lebih realistis dalam memandang kehidupan. Tidak lagi terperangkap dalam angan-angan atau norma tradisional, banyak wanita modern yang lebih memilih untuk melihat dunia sebagaimana adanya, membuat keputusan berdasarkan kenyataan daripada sekadar harapan atau impian. Fenomena ini dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari karier, hubungan, hingga pandangan tentang keluarga dan peran gender.
ADVERTISEMENT
1. Karier dan Kemandirian Finansial
Salah satu area di mana wanita menunjukkan sikap realistis yang kuat adalah dalam karier dan kemandirian finansial. Wanita masa kini lebih menyadari pentingnya memiliki penghasilan sendiri dan tidak hanya mengandalkan pasangan atau keluarga. Mereka melihat kenyataan bahwa kemandirian finansial memberikan kontrol lebih besar atas kehidupan mereka, memungkinkan mereka untuk membuat pilihan yang lebih bebas tanpa tekanan ekonomi. Realisme ini juga mendorong mereka untuk terus mengembangkan diri, mencari peluang pendidikan, dan membangun karier yang kuat.
2. Hubungan dan Pernikahan
Dalam hal hubungan, banyak wanita modern yang tidak lagi memandang pernikahan sebagai tujuan utama hidup. Mereka lebih realistis dalam mengevaluasi hubungan, memilih pasangan bukan hanya berdasarkan cinta tetapi juga kesesuaian nilai, visi hidup, dan stabilitas emosional. Wanita masa kini lebih cenderung menunda pernikahan atau memilih untuk tidak menikah jika mereka merasa bahwa keputusan tersebut tidak akan menambah kebahagiaan atau kesejahteraan mereka. Ini mencerminkan kesadaran yang lebih besar tentang realitas pernikahan dan tantangan yang mungkin dihadapi, serta pentingnya memiliki hubungan yang sehat dan seimbang.
ADVERTISEMENT
3. Peran Gender dan Harapan Sosial
Dalam masyarakat yang masih sarat dengan harapan tradisional tentang peran gender, wanita masa kini mulai menentang norma-norma ini dengan sikap yang lebih realistis. Mereka memahami bahwa peran tradisional sering kali membatasi potensi dan kebebasan mereka. Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk menantang stereotip ini, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi. Mereka menyadari bahwa tidak ada satu peran pun yang seharusnya menjadi “kewajiban” hanya karena mereka perempuan. Pandangan realistis ini memungkinkan mereka untuk mengejar apa yang benar-benar mereka inginkan, tanpa terikat oleh ekspektasi sosial yang ketinggalan zaman.
4. Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Profesional
Wanita masa kini juga lebih realistis dalam hal keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Mereka menyadari bahwa mencoba untuk “memiliki segalanya” dapat menyebabkan stres yang berlebihan dan akhirnya tidak menguntungkan. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk membuat keputusan yang realistis mengenai bagaimana mereka mengatur waktu dan energi mereka. Banyak yang memilih untuk fokus pada kualitas daripada kuantitas dalam setiap aspek kehidupan mereka, baik itu karier, keluarga, atau waktu untuk diri sendiri.
ADVERTISEMENT
5. Kesehatan Mental dan Emosional
Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan emosional juga merupakan bagian dari pendekatan realistis wanita masa kini. Mereka lebih terbuka untuk membicarakan masalah kesehatan mental, mencari bantuan profesional jika diperlukan, dan tidak merasa malu untuk mengakui bahwa mereka butuh waktu untuk diri sendiri. Ini berbeda dari masa lalu di mana masalah emosional sering kali disembunyikan karena dianggap sebagai kelemahan. Wanita modern memahami bahwa menjaga kesejahteraan mental adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang seimbang dan bahagia.
6. Masa Depan dan Ketidakpastian
Wanita masa kini tidak lagi terbuai oleh fantasi tentang masa depan yang sempurna. Mereka lebih realistis dalam menghadapi ketidakpastian hidup, baik dalam hal ekonomi, lingkungan, maupun politik. Mereka mempersiapkan diri dengan lebih baik, baik itu dengan menabung, berinvestasi, atau mengembangkan keterampilan baru yang bisa membantu mereka bertahan dalam situasi sulit. Realisme ini tidak hanya membuat mereka lebih tangguh, tetapi juga lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan.
ADVERTISEMENT