Perjuangan Saya Berhenti Merokok

Rahmat Apriandi
Belajar hidup untuk menjadi lebih baik
Konten dari Pengguna
10 Juli 2021 18:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Apriandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pria Merokok. Sumber: https://unsplash.com/photos/_pRe982WvBQ
zoom-in-whitePerbesar
Pria Merokok. Sumber: https://unsplash.com/photos/_pRe982WvBQ
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkenalan pertama saya dengan rokok adalah saat masih memasuki bangku SD, saya lupa persisnya sejak kelas berapa tetapi itu dimulai semenjak awal masa SD, antara kelas 2-4 di masa itulah permulaannya. Bapak saya adalah perokok aktif semenjak saya tahu beliau adalah ayah saya, saya juga sering disuruh beli rokok di warung waktu itu, dari sana juga perkenalan saya dengan rokok dimulai, diawali dengan kebiasaan mengemut gabus rokok milik ayah saya yang rasanya manis dan unik.
ADVERTISEMENT
Saya hidup di desa dan jauh dari kota, pergaulan di tempat tinggal saya lumayan liar, di sini anak-anak sudah belajar merokok walaupun belum tahu persis apa sebab dan akibatnya, mereka merokok hanya untuk pamer sama teman atau menjadi ajang untuk menjadi keren atau lebih tepatnya untuk merasa keren. kami sering bermain bersama lalu diselingi sedikit kegiatan merokok, tentunya masih sembunyi-sembunyi saat melakukannya, kami biasa memilih merokok di perkebunan atau di rumah-rumah yang baru dibangun atau yang sudah ditinggalkan.
Di lingkungan sekolah juga sama, teman-teman saya juga ada yang merokok, kami sering bergaul bersama dan merokok di lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Entah kenapa kebiasaan buruk ini masih saya lakukan, tetapi saya tetap melanjutkannya sampai masa perkuliahan.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan merokok tidak ada yang enak kecuali manis dari gabus filter rokok, saya juga tersugesti karena pergaulan dan propaganda film atau dunia hiburan yang mana streotipnya pria yang merokok adalah pria yang keren, gagah dan ganteng. Dengan pedoman merokok itu adalah ganteng, saya dengan teguh dan buta melanjutkan kebiasaan buruk ini, tanpa sadar dan waspada bahaya yang mengintai bersamanya.
Merokok memang ganteng apabila yang merokok sudah ganteng dari awal, di televisi juga contoh-contoh yang merokok melalui iklan komersil atau film adalah mereka yang rupawan dan indah, namun nilai ini tidak bisa diterapkan di semua orang yang merokok, saya adalah salah satu yang termakan nilai yang salah ini.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi mengenai bahaya dari merokok sudah sering saya dengar dan lihat, baik itu di lingkungan sekolah, media masa atau masyarakat, namun itu semua belum cukup untuk membuat saya sadar dan berhenti merokok.
Dan juga saya sangat minim pengalaman akibat buruk dari merokok, sampai saatnya tiba akibat buruk dari merokok itu saya alami sendiri, sejak saat itu juga saya benar-benar bisa sadar kalau merokok itu adalah berbahaya dan penuh dengan kesia-siaan.
Di masa saya sebagai perokok aktif saya belum bekerja sehingga uang untuk membeli rokok berasal dari uang kedua orang tua saya, uang yang seharusnya menjadi fasilitas untuk menunjang masa depan saya, saya sia-siakan dengan membeli barang yang tidak ada manfaat baiknya. Saya percaya orang tua saya pasti kecewa dan sedih jika tahu uang itu saya buang percuma untuk membeli rokok.
ADVERTISEMENT
Dengan uang itu seharusnya saya bisa melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat, namun apalah daya saya ini hanya seorang anak bodoh dan nakal. karena merokok sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, maka kalau tidak merokok sehari rasanya tidak enak dan gelisah mau merokok, untuk melepaskan nafsu ini, apa pun bisa dilakukan walau itu adalah perbuatan yang tidak baik dan merugikan orang lain..... ya, saya mau berbuat maling atau tindakan buruk lainnya hanya untuk bisa membeli rokok.
Seiring dengan berjalannya waktu benih dari perbuatan akan berbuah juga, yang baik akan berbuah baik, yang buruk akan berbuah buruk. Akibat dari kebiasaan merokok, kesehatan fisik saya juga mulai menurun, ketahanan fisik saya juga jauh dari rata-rata manusia sehat dan normal, secara kejiwaan juga saya tidak lagi sehat karena merokok sudah menjadi kebiasaan buruk yang wajib saya lakukan.
ADVERTISEMENT
Dengan pengalaman keterpurukan ini juga saya menjadi sadar dan ingin berbenah diri untuk menjadi lebih baik, jika tidak sedini mungkin berbenah diri, maka akibat yang lebih buruk lagi akan saya alami. Dimulai dengan mengurangi frekuensi merokok secara perlahan saya memulai pembinaan diri, memang sulit awalnya tapi jika konsisten maka hal itu pasti berhasil.
Saya juga pernah mencoba benar-benar menahan tidak merokok seterusnya, tapi itu adalah pola yang salah, dan berakhir gagal karena saya lanjut merokok dan membalas waktu yang saya tahan untuk tidak merokok dengan merokok lebih banyak. Usaha untuk berhenti merokok harus dilakukan melalui kebiasaan kecil, dengan kebiasaan kecil yang baik dan konsisten yang kita jaga, maka secara bertahap kita mantap maju ke depan untuk sukses dalam berhenti merokok.
ADVERTISEMENT
Kita harus tahu dasar-dasar hidup sehat, seperti makan makanan yang baik dan sehat, berkegiatan yang sehat atau berolahraga, istirahat yang cukup, cukup simpel dan mudah bukan.
Dengan pola dasar hidup sehat, dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu dan jangka panjang, maka sukses berhenti merokok sudah bisa dipastikan. Kita juga harus paham betul akibat buruk dari merokok, bukan hanya mendengar dan melihat saja.
Kekuatan utama dari proses berhenti merokok yang saya lakukan adalah berolahraga. Sejak memutuskan untuk berhenti merokok, sejak saat itu juga saya mulai konsisten berolahraga terutama berlari dan bersepeda, aktivitas ini saya lakukan setiap hari, awalnya hanya pada sore hari lalu berlanjut menjadi pagi hari juga dan akhirnya saya gabung menjadi olahraga pagi dan sore.
ADVERTISEMENT
Dengan berolahraga, saya sangat paham usaha yang saya lakukan, itu benar-benar lelah dan perih. Akibatnya saya tidak ingin merokok karena jika saya merokok maka saya akan menggantikan lelah saya dengan kesehatan yang buruk dan kembali jatuh pada kebiasaan yang buruk juga. Saya menjadi paham sehat itu adalah mahal, bukan cuma perihal materi yang dikorbankan tetapi semua jenis pengorbanan adalah bayarannya.
Hasil dari usaha itu adalah saya yang sekarang, saya yang sudah tidak merokok dan menemukan nilai-nilai baik di hidup ini, karena proses yang saya jalani mengajarkan saya perjuangan adalah hak bagi segala yang hidup, yang hidup ingin yang baik untuk hidupnya sendiri begitupun saya.
Dengan pengalaman ini saya ingin berbagi kepada teman-teman sekalian, agar semangat berjuang untuk hidup ini, menjadi lebih baik dari pada sebelumnya, untuk diri kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Saya sekarang adalah individu yang sangat menghargai kesehatan baik itu jiwa dan raga, saya lebih bersyukur dengan apa yang saya miliki bukan kepada apa yang tidak saya miliki, nilai-nilai kebajikan dan kebijaksanaan adalah pedoman dasar hidup saya atas sikap dan tindakannya, pikiran dan hati saya, di dalam diri atau di luar diri. Semuanya adalah hasil dari proses perjuangan saya. Terima kasih.