6 Agustus, Momen Awal Kebangkitan dari Sebuah Penderitaan

Mukhtar Habib
Kelahiran Medan 07 Agustus 1989 Penulis Lepas, Konten Kreator, Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyiaran Narkotika (LRPPN), Pemerhati Sosial.
Konten dari Pengguna
7 Agustus 2023 5:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mukhtar Habib tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Military Japan, foto: shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Military Japan, foto: shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hal termasuk dalam tahap akhir Perang Dunia Kedua.Alasan Amerika Serikat sendiri menjatuhkan bom itu dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec, (dikutip dari Wikipedia).
ADVERTISEMENT

Jepang Mengenang para Korban Bom di Hiroshima

Hiroshima Victims Memorial Cenotaph; Monumen simpel didesain tahun 1952 yang bertuliskan nama-nama korban bom atom tahun 1945, foto: shutterstock
Dilansir dari diepresse.com, puluhan ribu orang mengingat para korban bom atom 78 tahun lalu di kota Hiroshima, Jepang, pada hari Minggu. Di tengah kekhawatiran global tentang meningkatnya risiko perang nuklir, Wali kota Hiroshima, Kazumi Matsui, meminta para pembuat kebijakan dunia untuk meninggalkan teori pencegahan nuklir.
"Anda harus segera mengambil langkah konkret untuk memindahkan kami dari masa kini yang berbahaya ke dunia ideal kami," kata Matsui pada upacara peringatan pusat peringatan itu pukul 08.15 waktu setempat.
Saat Amerika Serikat, Enola Gay (pesawat tempur) menjatuhkan bom atom pertama yang disebut Little Boy di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, para peserta upacara di kota tersebut mengheningkan cipta selama satu menit.
ADVERTISEMENT
Telah terjadi 78 tahun silam sejak bom perang dunia II tersebut yang menghantam Hiroshima.
Pada hari peringatan Matsui menyerukan pelucutan (mempersiapkan/penulis) senjata nuklir segera untuk memimpin dari masa kini perang ke dunia yang ideal.
Puluhan ribu orang hadir datang untuk mengenang para korban bom. Di tengah kekhawatiran global tentang meningkatnya risiko perang nuklir. Kazumi Matsui meminta para pembuat kebijakan dunia untuk meninggalkan teori pencegahan nuklir.
"Anda harus segera mengambil langkah konkret untuk memindahkan kami dari masa kini yang berbahaya ke dunia ideal kami," tegas Matsui pada upacara peringatan pusat peringatan jatuhnya bom atom AS.

Diperkirakan 140 Ribu Orang Mati Akibat Ledakan Itu

Ilustrasi perang dunia II saat Amerika Serikat jatuhkan bom atom di Hiroshima 7 Agustus silam, foto: Shutterstock
Puluhan ribu penduduk Hiroshima meninggal seketika, dan diperkirakan 140.000 orang meninggal pada akhir tahun 1945. Tiga hari setelah menjatuhkan Hiroshima, AS menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki. Tak lama kemudian, Kekaisaran Jepang menyerah. Hari ini, Hiroshima adalah simbol perang dan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Kemudian Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menyampaikan satu-satunya cara untuk menghilangkan risiko atas nuklir yaitu memusnahkan senjata nuklir.
"Satu-satunya cara untuk menghilangkan risiko nuklir adalah menghapuskan senjata nuklir," kata Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dalam pernyataan yang dibacakan pada peringatan di Hiroshima.
Hal itu didukung juga Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida bahwa saat ini menuju kepada persiapan pelucutan senjata nuklir.
Ini akan menjadi semakin sulit karena perpecahan komunitas internasional mengenai pelucutan senjata nuklir dan ancaman nuklir Rusia semakin meningkat.
“Tetapi terutama dalam keadaan seperti ini, penting untuk menghidupkan kembali momentum internasional untuk mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir,” tegas Kishida.
Pada bulan Mei Jepang menjadi tuan rumah pertemuan puncak para kepala negara dan pemerintahan kekuatan ekonomi demokrasi terkemuka ( G7 ). Untuk pertama kalinya, mereka berkomitmen pada pelucutan senjata nuklir dalam deklarasi bersama.
ADVERTISEMENT
Dalam Visi Hiroshima, kepala negara dan pemerintahan mengkritik tajam ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang melawan Ukraina dan menyatakan keprihatinan tentang pembangunan nuklir China.
Wali kota Matsui menyampaikan pujian kepada para pengunjung pemimpin G7 di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima.
Pertemuan puncak mereka itu sebagai bukti bahwa roh Hiroshima telah bersama mereka. Lebih banyak orang harus mengikuti teladan mereka dan mengunjungi Hiroshima.