news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peran Mahasiswa Kedokteran dalam Menjaga Eksistensi Pancasila

Ratna Septyawati
Mahasiswa Universitas Jember
Konten dari Pengguna
18 April 2022 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ratna Septyawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam dunia kedokteran, tentunya kita mengenal istilah kode genetik. Karakter yang dimiliki makhluk hidup bergantung pada kode genetik yang diturunkan oleh orang tuanya. Pancasila bisa kita ibaratkan sebagai kode genetik yang mendasari terbentuknya karakter bangsa Indonesia. Pancasila diwariskan oleh pemikir bangsa untuk menciptakan kehidupan bernegara yang adil dan sejahtera. Kode genetik ini jika tidak dijaga dengan baik dapat bermutasi dan mengalami penurunan mutu. Tentunya kita berharap hal ini tidak akan pernah terjadi
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah arus globalisasi yang berkembang pesat, kita tidak dapat membendung berbagai kebudayaan dan pemahaman baru yang masuk. Melalui media sosial, semua informasi dapat kita akses dengan cepat. Negara satu dengan lainnya seakan tidak memiliki batas ruang dan waktu. Arus globalisasi tidak selamanya memberikan dampak positif. Salah satu dampak negatif yang timbul dapat berupa masuknya paham atau ideologi baru yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Saat ini, berbagai usaha menggantikan Pancasila sebagai dasar negara datang dari berbagai penjuru. Bahkan dari sisi internal bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu mempertahankan ideologi yang juga berperan sebagai jati diri bangsa. Hal ini menjadi tugas bersama, terutama generasi muda sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan negara. Mahasiswa sebagai kaum terdidik diharapkan dapat memberikan pengaruh besar terhadap upaya mempertahankan eksistensi Pancasila, termasuk salah satunya mahasiswa kedokteran.
ADVERTISEMENT
Selama ini mahasiswa kedokteran identik dengan menghabiskan waktu untuk belajar dan belajar. Namun, apakah hal ini bisa dijadikan alasan untuk melupakan perannya dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila? Tentu tidak. Lantas langkah apa yang bisa ditempuh untuk menjaga eksistensi Pancasila?
Langkah pertama yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman seputar Pancasila. Sebagai mahasiswa kedokteran,ilmu yang kita pelajari tidak hanya sebatas penanganan medis dan obat-obatan. Kita juga harus meningkatkan rasa nasionalisme dengan memahami lebih dalam mengenai dasar negara. Mahasiswa kedokteran sebagai generasi muda memiliki akses lebih mudah terhadap ilmu pengetahuan. Baik melalui sumber bacaan maupun internet.
Usaha kedua yang bisa diupayakan yakni menanamkan sikap selektif dan kritis. Dalam kehidupan perkuliahan, mahasiswa kedokteran terbiasa mencari informasi berdasarkan fakta dan bukti ilmiah. Hal ini harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila terdapat informasi atau paham baru wajib kita saring dan cari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Kemudian kita pertimbangkan matang-matang apakah informasi ini berdampak positif dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
ADVERTISEMENT
Upaya ketiga yaitu dengan meningkatkan rasa kepedulian terhadap Pancasila. Selain peduli terhadap pasien, mahasiswa kedokteran juga harus peduli terhadap kondisi Pancasila saat ini. Mahasiswa kedokteran tidak seharusnya bersifat apatis atau acuh tak acuh terhadap eksistensi Pancasila yang mulai memudar.
Pancasila memiliki banyak peran untuk bangsa Indonesia, seperti menjadi dasar negara, pandangan hidup bangsa, maupun sumber dari segala sumber hukum. Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai identitas yang membedakan kita dengan negara lain. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda berusaha keras untuk mempertahankannya agar tidak kehilangan jati diri.