Pengolahan Sampah Anorganik

Nita Angginia
Ibu rumah tangga dan karier Happy wife happy mom Hobby memasak dan membaca Bekasi
Konten dari Pengguna
16 Desember 2021 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nita Angginia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah mengikuti kegiatan Webinar Generasi Pilah Plastik yang diadakan oleh Unilever Indonesia dan Kumparan dengan tema "Plastik dan Evolusi Perilaku Manusia" pada hari Selasa, 16 November 2021, menyadarkan diri saya bahwa pentingnya menjaga lingkungan sekitar dengan pengelolaan sampah anorganik.
Dokumentasi milik pribadi.
Limbah atau sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, dan umumnya bukan berasal dari tumbuhan dan hewan, seperti kaleng, botol kaca, plastik, kertas, maupun pembungkus makanan.
ADVERTISEMENT
Contoh dari sampah anorganik adalah plastik, botol atau kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik. Memang sampah anorganik sulit terurai tetapi dapat anda manfaatkan kembali, jangan sampai dibiarkan begitu saja.
Pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis bisa mengelola sampah dengan prisnsip 3R (Reuse Reduce Recycle) setiap saat. Dan adapun penerapan sistem 3R bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Melakukan pengolahan sampah menjadi kompos.
2. Membuatnya menjadi bahan kerajinan bernilai.
3. Memilih untuk menggunakan kantong belanja kain, daripada menggunakan kantong plastik.
4. Mengubah limbah juga bisa dimanfaatkan menjadi sumber pembangkit listrik tenaga sampah.
5. membuat kerajinan dari sampah atau limbah tersebut. Misalnya sampah plastik dapat dibuat tas, taplak meja makan, pernak pernik.
ADVERTISEMENT
Mari kita mengurangi jumlah sampah plastik yang berlebih di Indonesia dan mulai terapkan gaya hidup ramah lingkungan demi kelangsungan generasi muda.