news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bahagia Itu Sederhana

Muhammad Sidiq Pamungkas
Seorang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang tertarik kepada Isu Hak Asasi Manusia, Isu Sosial Kemasyarakatan, Isu Lingkungan, dan Isu Kesehatan.
Konten dari Pengguna
23 September 2021 15:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Sidiq Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Bahagia Itu Pilihan, Akankah Kita Membuatnya Rumit atau Sederhana

Foto : Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Freepik.com
ADVERTISEMENT
Bahagia itu sederhana, akan tetapi merasa bahagia terkadang lebih sulit dari yang kita pikirkan. Setiap orang memiliki arti bahagianya masing-masing, dan hal ini lah yang membuat bahagia semakin sulit untuk kita mengerti. Terkadang kita bahagia jika telah memperoleh sesuatu yang menjadi tujuan kita. Terkadang kita bahagia jika mendapatkan hadiah dari teman-teman kita. Bahagia memang sulit untuk dipahami, bahagia bukan soal uang, banyaknya teman, ataupun waktu luang. Bahagia adalah sebuah perasaan, tentu saja sulit untuk dimanifestasikan. Banyak orang berpikir bahwa bahagia itu rumit dan tidak sederhana, terkadang datang tiba-tiba, perasaan itu bisa hilang tanpa kita duga.
ADVERTISEMENT
Seberapapun kamu berharap bahagia, seberapa banyak kamu memikirkan hal yang menyenangkan, belum tentu kamu akan merasa bahagia. Akan tetapi jika kamu tidak memikirkan bahwa yang kamu kerjakan adalah sesuatu yang menyenangkan, kamu tak akan pernah mendapatkan perasaan bahagia.
Bahagia memang tidak akan pernah bisa diukur bahkan dengan penggaris terpanjang di dunia. Bahagia tidak akan pernah bisa diukur dengan wadah terbesar di dunia. Tetapi kita bisa jadi terlalu sempit melihat sesuatu yang membuat kita bahagia. Ibarat bahagia adalah pantai, dan rasa sedih terpuruk sebagainya adalah gunung.
Disaat kamu berada di pantai, jika kamu hanya memandang ke depan kamu hanya akan melihat satu pantai, itu adalah satu perasaan bahagia yang kamu dapatkan, jika kamu memandang ke kanan atau kiri mungkin kamu akan menemukan pantai lain, kebahagiaan lainnya yang bisa kamu dapatkan. Jika kamu menoleh kebelakang kamu bisa jadi melihat tinggi nya gunung, bahkan mungkin tidak hanya satu yang bisa kamu lihat tapi beberapa.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya jika kamu berada di gunung, maka kamu tidak hanya melihat satu pantai, bahkan bisa saja kamu melihat panjangnya berbagai pantai yang menyatu menjadi satu garis. Kamu bisa melihat Pantai Samas, Pantai Parangtritis, Pantai Kuwaru, Pantai Pandankusumo, Pantai Goa Cemara, dan sebagainya di sepanjang laut selatan jika kamu melihatnya dari puncak merbabu ataupun Gunung Merapi. Tapi hanya sekadar melihat dan tidak bisa merasakannya secara langsung. Jika kamu di gunung dan melihat ke kanan, samping, atau bawah kamu akan menemukan besarnya gunung atau melihat gunung yang lainnya.
Terkadang kita baru memikirkan disaat kita sedang berada di perasaan terpuruk bahwa hal sederhana yang kita lakukan bisa saja membuat kita bahagia, jangan sampai hal tersebut terjadi kepada kita.
ADVERTISEMENT
Sesederhana pikiran kita, bahagia itu pilihan. Kalau kita merasa bersyukur dan cukup maka kita akan merasa bahagia, tetapi jika pikiran kita merasa kurang, sedih, maka kita tidak akan pernah mendapatkan perasaan bahagia.
Satu hal yang pasti adalah jangan sampai terlena dengan perasaan bahagia, jika pantai adalah bahagia akan selalu ada ombak yang datang menerjang, jika kita terlalu terlena bisa jadi kita tersapu ombaknya.