Smartphone: Berpotensi Meningkatkan Kualitas Hidup Kelompok Marginal

Yayuk Lestari
Dosen Ilmu Komunikasi, FISIP, UNAND
Konten dari Pengguna
25 Februari 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yayuk Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bermain Smartphone. Foto: DisobeyArt/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain Smartphone. Foto: DisobeyArt/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemudahan yang ditawarkan smartphone, khususnya fenomena sosial media, telah mengubah lanskap kehidupan kita secara drastis. Sosial media tidak hanya sekedar alat untuk berkomunikasi, tetapi juga menjadi platform penting untuk berbagi informasi dan pengalaman. Sebagai pengguna media sosial, kita telah menyadari betapa besar peran individu dalam menyebarkan informasi melalui berbagai platform tersebut. Perkembangan teknologi, terutama telepon pintar atau smartphone, memudahkan kita dalam mengakses dan menggunakan sosial media. Nick Couldry tahun 2012 dalam bukunya "Media, Society, World: Social Theory and Digital Media Practice" mengungkapkan bahwa pengalaman kita dalam bermedia telah berubah seiring dengan kemajuan teknologi. Hal ini telah mengubah cara kita mencari informasi. Jika sebelumnya kita mengandalkan media konvensional, kini informasi dapat dengan mudah didapatkan melalui sosial media.
ADVERTISEMENT
Smartphone telah menjadi alat komunikasi yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Survei yang dilakukan Google dengan judul Think Tech, Rise of Foldables: The Next Big Thing in Smartphone menunjukkan bahwa jumlah ponsel yang aktif di Indonesia mencapai 354 juta perangkat (tekno.kompas.com). Indonesia menjadi negara ke empat sebagai negara dengan pasar ponsel terbesar di dunia. Jumlah ini dihitung berdasarkan jumlah ponsel yang disambungkan dengan internet. Jumlah ini melampaui dari total penduduk yang telah didata Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebesar 278,69 jiwa. Terlihat jelas bahwa jumlah pengguna smartphone di Indonesia mencapai angka yang mengesankan. Kemudahan yang ditawarkan ponsel, menjadikan sifat impulsif manusia menjadi meningkat. Terlebih lagi dengan keunikan dan model yang dihadirkan smartphone, semakin meningkatkan keinginan untuk membeli.
ADVERTISEMENT
Smartphone tidak hanya memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, tetapi juga memberikan kebebasan untuk tetap bergerak tanpa kehilangan koneksi. Selain itu, penggunaan smartphone juga membantu kita menghemat waktu dan uang. Harga smartphone yang semakin terjangkau membuatnya dapat dimiliki oleh berbagai kalangan masyarakat. Smartphone bukan lagi barang mewah, tetapi telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Dengan harga yang terjangkau, penggunaan smartphone lebih mudah dibandingkan dengan teknologi komunikasi lainnya. Ini menjadikan smartphone sebagai alat yang sangat populer dalam mengakses sosial media.
Penggunaan smartphone juga memiliki dampak positif bagi kelompok marginal. Informasi merupakan modal penting bagi mereka untuk mendapatkan peluang ekonomi. Dengan adanya smartphone, mereka dapat mencari peluang dan berinteraksi dengan pelanggan secara lebih efisien. Misalnya, seorang supir travel dapat menggunakan smartphone untuk mencari penumpang, atau seorang buruh bangunan dapat menerima panggilan tentang peluang pekerjaan. Tidak hanya itu, smartphone juga membantu dalam pembentukan modal sosial bagi kelompok marginal. Social capital, seperti jaringan dan kepercayaan sosial, dapat diperkuat melalui penggunaan smartphone. Dengan adanya smartphone, mereka dapat terus terhubung dengan jaringan sosial mereka tanpa khawatir kehilangan peluang atau hubungan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan smartphone tidak hanya memungkinkan kelompok marginal untuk terhubung dengan jaringan sosial mereka, tetapi juga membantu dalam memperkuat modal sosial yang mereka miliki. Modal sosial, seperti jaringan dan kepercayaan sosial, sangat penting dalam membantu individu mengatasi tantangan dan memperluas peluang mereka dalam masyarakat. Dengan adanya smartphone, mereka dapat lebih mudah mengakses sumber daya sosial yang penting bagi keberlangsungan hidup mereka.
Contoh konkret dari hal ini adalah ketika seorang buruh bangunan yang menjadi bagian dari kelompok marginal menggunakan smartphone untuk tetap terhubung dengan rekan-rekannya di lapangan. Mereka dapat berbagi informasi tentang peluang pekerjaan, menawarkan bantuan dalam proyek-proyek tertentu, atau memberikan dukungan emosional satu sama lain. Dengan begitu, mereka tidak hanya meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan baru, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara sesama buruh bangunan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para petani kecil juga dapat menggunakan smartphone untuk membentuk modal sosial. Mereka dapat bergabung dalam grup atau komunitas petani di platform media sosial, di mana mereka dapat berbagi tips, teknik pertanian terbaru, atau informasi tentang pasar yang menguntungkan. Dengan saling mendukung dan berbagi pengetahuan, mereka dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka dan mengatasi tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam industri pertanian.
Dengan kata lain, penggunaan smartphone oleh kelompok marginal tidak hanya memberikan akses ke informasi dan sumber daya, tetapi juga memperkuat jaringan sosial dan kepercayaan antarindividu. Hal ini membantu mereka menjadi lebih tangguh dan adaptif dalam menghadapi perubahan dan tantangan di lingkungan mereka. Meskipun demikian, kemajuan teknologi juga menimbulkan tantangan baru. Perubahan pola interaksi sosial dan pemahaman yang tepat tentang penggunaan teknologi menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Dalam konteks ini, pendidikan dan dukungan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci untuk memastikan bahwa potensi smartphone sebagai alat untuk memperluas kesempatan ekonomi dan memperkuat hubungan sosial dapat dimanfaatkan secara optimal oleh semua kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT