Mendukung Sistem Zonasi Sekolah

Ghina Sausan
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2022 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghina Sausan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menciptakan sebuah sistem baru dalam dunia pendidikan yang disebut sistem zonasi. Sistem ini diharapkan dapat meratakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak di Indonesia. Pengertian dari sistem zonasi adalah seleksi penerimaan siswa baru secara lebih transparan dan adil, ditetapkan sesuai tempat tinggal. Melalui sistem zonasi ini, apa saja dampak yang ditimbulkan? dan bagaimana pengaruhnya terhadap pendidikan?
Ilustrasi Sistem Zonasi Sekolah di Indonesia. Sumber: Shutterstock.com
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai sistem zonasi, ada beberapa alasan mengapa pemerintah mengambil kebijakan ini yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Pendidikan memberikan eksternalitas positif terutama terkait produktivitas atau dengan kata lain pendidikan bisa meningkatkan produktivitas sehingga standar hidup lebih baik dan membuat masyarakat lebih pintar. Selain itu juga dapat menjadi pemilih aktif sehingga memperbaiki kualitas demokrasi (Citizenship).
2. Educational Credit Market Value, yaitu kegagalan pasar untuk menyediakan pinjaman yang dapat memfasilitasi masyarakat untuk dapat membiayai pendidikan yang artinya tanpa pendidikan publik akan banyak keluarga harus meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anaknya sehingga pasar tersebut tidak berfungsi dengan baik.
3. Failure To Maximize Family Utility, adalah adanya potensi orang tua tidak memilihkan jenis atau tingkat pendidikan yang sesuai untuk anak-anaknya, mereka hanya berfokus kepada "yang penting anaknya bisa sekolah".
ADVERTISEMENT
4. Redistribution, yaitu selama pendidikan adalah barang normal, masyarakat berpenghasilan tinggi bisa membeli pendidikan lebih mahal (swasta), namun tidak semua masyarakat berpenghasilan tinggi sehingga penyediaan sekolah publik memberikan level of playing field.
Pemerintah dengan sistem zonasi ini nyatanya telah membuat pemerataan akses pada layanan pendidikan, serta pemerataan kualitas pendidikan nasional. Oleh sebab itu selama ini, ketimpangan antara sekolah yang dipersepsikan sebagai sekolah unggul atau favorit dengan sekolah yang dipersepsikan tidak favorit masih umum terjadi di Indonesia.
Ada sekolah yang diisi oleh peserta didik yang prestasi belajarnya bagus, dan umumnya berlatar belakang keluarga dengan status ekonomi dan sosial yang baik. Sementara di sisi lain ada sekolah yang memiliki peserta didik dengan tingkat prestasi belajar yang kurang baik dan umumnya berasal dari keluarga tidak mampu. Adanya sistem zonasi ini, diharapkan akan mengurangi bahkan menghilangkan pemerataan dan ketimpangan dalam kualitas pendidikan nasional khususnya pada sekolah-sekolah negeri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut opini penulis, sistem ini bisa membuat siswa dapat menikmati pendidikan di dekat rumahnya tanpa terhalang faktor lain sehingga memudahkan siswa dan orang tua terkait akomodasi dan kemudahan lainnya. Sistem zonasi akan meningkatkan keadilan bagi seluruh masyarakat, sekaligus sebagai upaya mencegah penumpukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam suatu wilayah tertentu.
Dampak jangka panjang dari sistem ini ketika masyarakat telah mendapatkan sekolah berkualitas dari lingkungan yang berkualitas juga. Tidak akan ada lagi wilayah yang kurang berkualitas ataupun sekolah yang tidak berkualitas. Wilayah dan sekolah seluruhnya akan rata dengan kualitas yang sama.
Kita sebagai masyarakat tentunya harus mendukung program sistem zonasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia karena sistem ini mempunyai dampak dan tujuan yang baik untuk masa depan pendidikan.
ADVERTISEMENT