news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Pemimpin Dunia yang Bermulut "Comberan"

22 September 2017 15:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong Un dan Donald Trump. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un dan Donald Trump. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Hubungan antarpemimpin negara-negara di dunia tidak selalu harmonis. Masing-masing pemimpin negara memiliki kepentingan berlainan yang sering kali berbenturan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Kebijakan dan pemikiran pemimpin sebuah negara dapat bertentangan dengan kebijakan dan pemikiran pemimpin negara lainnya.
Misalnya saja kebijakan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, terkait pengembangan dan uji coba nuklir dan roketnya. Kebijakan itu ditentang dan dikritik habis-habisan oleh Donald Trump, presiden Amerika Serikat (AS).
Dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung Selasa (19/9), Trump menyebut Kim Jong Un sebagai “manusia roket”. Ejekan itu tak lepas dari gencarnya usaha Korea Utara dalam melakukan uji coba peluncuran roket di bawah rezim putra dari Kim Jong Il tersebut.
Selain Trump, masih ada sejumlah pemimpin negara lainnya yang kerap mengeluarkan kata-kata penuh sarkasme, mencemooh pemimpin negara lain, dan bahkan tak jarang mengucapkan kata-kata kotor dan kasar seolah tak ada “saringan” dari otak dan mulutnya.
ADVERTISEMENT
Siapa saja pemimpin negara yang bermulut “comberan”?
1. Donald Trump dari Amerika Serikat
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Presiden yang satu ini memang identik dengan sikap dan ucapannya yang kerap blak-blakan dan tak mengenakkan bagi orang lain.
Dalam Sidang Umum PBB, ketika mengomentari uji coba Korea Utara, Trump mengatakan Kim Jong Un sebagai "manusia roket yang sedang dalam misi bunuh diri bagi dirinya dan rezimnya".
Sebelum menjadi presiden, Trump telah memiliki track record yang buruk dalam melontarkan kata-kata. Pada Desember 2015, ketika masih berstatus sebagai bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Trump sempat mengejek Hillary Clinton, bakal calon presiden AS dari Partai Demokrat. Tanpa tedeng aling-aling Trump mengeluarkan kalimat vulgar nan jorok kepada Hillary.
ADVERTISEMENT
"Dia diunggulkan menang, tapi dia malah di-schlong. Dia kalah, maksud saya dia kalah," kata Trump merujuk Pemilu 2008 di mana Hillary kalah dari Barack Obama sebagai calon presiden dari Demokrat.
"Schlong" adalah istilah dalam bahasa slang atau bahasa gaul yang bermakna alat kelamin pria atau penis. Trump membuat kata itu menjadi kata kerja.
2. Kim Jong Un dari Korea Utara
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un (Foto: KCNA/via REUTERS)
Menanggapi ucapan Donald Trump yang menyebutnya sebagai “manusia roket”, Kim Jong Un marah besar dan meresponsnya dengan mengeluarkan pernyataan tertulis pada Jumat (22/9).
Dalam pernyataan tertulis itu, Kim menyebut Donald Trump sebagai "anjing".
"Anjing yang ketakutan menggonggong lebih keras," kata Kim.
Selain itu, Kim juga menyebut Donald Trump sebagai presiden yang memiliki "keterbelakangan mental".
ADVERTISEMENT
"Sikap keterbelakangan mental presiden AS yang secara terbuka di arena PBB menyampaikan keinginan yang tidak etis untuk 'menghancurkan sepenuhnya' negara berdaulat, di luar batas ancaman untuk mengubah rezim atau merombak sistem sosial," ujar Kim.
Lebih dari itu, Kim juga menyebut Donald Trump sebagai “dotard” --yang menurut kamus Oxford berarti lansia yang lemah dan pikun. "Saya tentu saja dan pasti akan menjinakkan dotard AS yang memiliki keterbelakangan mental dengan tembakan," ujarnya.
3. Rodrigo Duterte dari Filipina
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Ezra Acayan/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Ezra Acayan/Reuters)
Di Asia Tenggara, ada juga seorang pemimpin negara yang tak kalah vulgar dalam melontarkan kata-kata seperti Donald Trump dan Kim Jon Un. Ia adalah Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Agustus kemarin, saat mengomentari program uji coba rudal Korea Utara, Duterte menyebut Kim Jong Un sebagai seorang yang pandir dan gila. Ia menyebut Kim demikian karena Kim tetap bersikukuh melakukan uji coba rudal meski mendapat kecaman dari masyarakat internasional.
ADVERTISEMENT
Duterte menyebut pemimpin Korea Utara itu “sedang bermain dengan mainan yang berbahaya.”
“Si wajah cubby yang terlihat baik itu. Anak sundal itu. Jika dia melakukan kesalahan, Timur Jauh akan menjadi tanah yang gersang. Itu harus dihentikan, perang nukir ini,” ujar Duterte.
Tak hanya Kim Jong Un yang menjadi sasaran kata-kata kasar Duterte, Presiden Filipina itu juga pernah mengejek duta besar AS di Manila dengan sebutan "anak sundal yang homo" dan mencemooh PBB "bodoh" karena melayangkan kritik terhadap perang narkoba di Filipina.
Ketika mendapat kritikan dari Obama terkait praktik pembunuhan massal tanpa hukum dalam upaya perang melawan narkoba di Filipina, Duterte juga sempat menyebut Obama yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden AS dengan sebutan "anak sundal."
ADVERTISEMENT
4. Robert Mugabe dari Zimbabwe
Robert Mugabe (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Robert Mugabe (Foto: Wikimedia Commons)
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe pernah menghina mantan Uskup Agung Afrika Selatan, Desmond Tutu, dengan sebutan uskup kecil yang pemarah dan durjana.
Hal itu terjadi pada 2004 lalu. Sebelumnya, Tutu yang saat itu masih menjabat sebagai Uskup Agung Afrika, telah menghina Mugabe lebih dulu. Ia menyebut Mugabe mirip karikatur seorang diktator Afrika.
Menanggapi hal itu Mugabe balik menghina Tutu. “Dia (Tutu) adalah seorang pemarah, durjana, dan uskup kecil yang sakit hati,” ujar Mugabe.
Tutu tidak mengomentari kembali ucapan lelaki yang telah menjabat sebagai Presiden Zimbabwe sejak tahun 1987 hingga sekarang itu.
5. Jose Mujica dari Uruguay
Jose Mujica (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mujica (Foto: Wikimedia Commons)
Mantan Presiden Uruguay Jose Mujica pernah mengatakan kata-kata tak sopan kepada pemimpin negara lain. Pada 2013, Mujica yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden Uruguay, pernah memberi julukan ”perempuan tua” kepada Cristina Elisabet Fernandez de Kirchner yang saat itu menjabat sebagai Presiden Argentina.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, dalam melontarkan cemoohnya, Mujica mengejek de Kirchner sekaligus mendiang suaminya.
“Perempuan tua itu bahkan lebih buruk daripada pria juling yang satu itu,” kata Mujica.
Pria juling yang dimaksud Mujica adalah mendiang suami de Krichner yang juga merupakan mantan presiden Argentina, Nestor Kirchner.
Mujica menambahkan, “Pria juling itu lebih ahli politik, sedangkan dia (Cristina Elisabet Fernndez de Kirchner) hanyalah seorang yang keras kepala.”