Panduan Memahami Jumlah Kendaraan dan Kemacetan di Jakarta

9 Mei 2017 16:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jumlah kendaraan dan kemacetan di Jakarta. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Melihat kemacetan di Jakarta sama artinya dengan melihat kepadatan kendaraan yang memenuhi jalanan ibu kota. Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya di atas, jumlah kendaraan di Jakarta telah bertambah lebih dari 1 juta unit dalam rentang waktu hanya dua tahun. Dari jumlah tersebut, jenis kendaraan yang mendominasi jalanan Jakarta adalah sepeda motor dan mobil pribadi.
ADVERTISEMENT
Dalam skala nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kendaraan di Indonesia selalu meningkat setiap tahun. Dalam rentang tahun 2003 hingga 2013 rata-rata peningkatan jumlah kendaraan di Indonesia adalah sekitar 7,7 juta unit per tahun. Peningkatan jumlah kendaraan ini berbanding lurus dengan angka penjualan kendaraan bermotor nasional.
Mari kita ambil contoh kendaraan roda empat. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil di tanah air pada 2016 lalu mencapai 1,06 juta unit. Angka itu menunjukkan kenaikan sebesar 4,5 persen dibanding tahun 2015.
Berdasarkan data dari GAIKINDO, jumlah mobil yang terjual di Indonesia dalam lima tahun terakhir selalu mencapai angka di atas satu juta unit. GAIKINDO memprediksi angka penjualan mobil nasional pada 2017 bisa mencapai 1,1 juta unit. Sebagaimana diketahui kendaraan yang masuk ibu kota tidak hanya berasal dari Jakarta, tapi juga provinsi lain seperti Jawa Barat (Bekasi, Bogor dan Depok) dan Banten (Tangerang dan Tangerang Selatan).
ADVERTISEMENT
Bagaimana banyak kendaraan yang masuk ke ibu kota bisa tertampung? Pasalnya, BPS Jakarta menyatakan panjang dan luas jalan di wilayah DKI Jakarta, setidaknya sejak tahun 2008 hingga 2015, tak mengalami pertambahan sama sekali.
Bagaimanapun Jakarta dibangun, sewajarnya kita memang tak mungkin bisa mengharapkan luas jalanan di ibu kota bertambah signifikan. Sebab, kondisi wilayah kota Jakarta saat ini telah sesak oleh berbagai macam bangunan.
Yang perlu menjadi pertanyaan adalah: Apakah masuk akal mengharapkan kemacetan di Jakarta berkurang jika semakin hari jumlah kendaraan ibu kota justru terus bertambah?
Jumlah kendaraan dan kemacetan di Jakarta. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)