Day 2 kumparan Getaway: Jelajah Sembalun, Desa Tertinggi di Lombok

28 Oktober 2017 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sembalun, Lombok (Foto: Jafrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sembalun, Lombok (Foto: Jafrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sembalun, desa tertinggi di Pulau Lombok ini mempunyai sejuta pesona keindahan yang amat menggoda untuk dijelajahi. Salah satu yang menjadi daya tarik Sembalun adalah eksotisme pegunungan di sekitarnya, mengingat desa ini berada di kaki Gunung Rinjani.
ADVERTISEMENT
Dengan suasana alam yang damai dan permai, tak heran rasa nyaman dan betah masih menghinggapi diri sepuluh peserta kumparan Getaway Sembalun. Meski sudah menjelajahi beberapa tempat wisata hits di sini, hal itu rupanya belum cukup memenuhi kepuasan mereka.
kumparan getaway di Kebun Stroberi, Sembalun. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Kebun Stroberi, Sembalun. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Memasuki hari kedua, keseruan acara kumparan Getaway Sembalun yang disponsori oleh BNI ini belum berakhir. Asyik menikmati keindahan Desa Sembalun yang memikat, kesepuluh peserta kembali diajak mengeksplorasi kekayaan alam yang dimiliki desa ini.
Bagi yang penasaran aktivitas apa saja yang dilakukan para peserta di hari kedua, yuk intip sederet keseruan kumparan Getaway Sembalun di hari kedua:
10.00 WITA
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mengawali pagi dengan sarapan bersama di Hotel Pesona Rinjani, para peserta kemudian diajak untuk bertolak ke sebuah bukit yang berada di Desa Sembalun Lawang. Keseruan pun dimulai dengan kegiatan para peserta yang lebih memilih menaiki mobil pikap untuk menuju bukit itu.
ADVERTISEMENT
Kurang lebih 15 menit perjalanan, para peserta akhirnya tiba di bukit bernama Bukit Siswa. Tak sama dengan Bukit Selong yang dikunjungi peserta di hari pertama, untuk mencapai puncak Bukit Siswa, peserta harus mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk menanjak lereng bukit dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Saat menanjak, pikiran harus difokuskan pada tumpuan injakan agar kaki tak sampai salah menginjak. Kira-kira sepuluh menit waktu yang dibutuhkan para peserta untuk sampai ke puncak Bukit Siswa.
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pemandangan alam khas pegunungan Desa Sembalun menyapa kumparan dan peserta saat tiba di puncak. Keagungan Gunung Rinjani yang diselimuti gugusan awan menjadi pemandangan terindah yang dinikmati seluruh peserta kumparan Getaway Sembalun di cerahnya hari ini.
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sebenarnya, ada olahraga Paralayang yang bisa dicoba saat berada di ketinggin 1,300 mdpl. Namun, karena kondisi angin yang tidak memungkinkan, memaksa peserta mengurungkan niatnya untuk mencoba olahraga paralayang ini.
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Rasa sedih memang sempat menghampiri para peserta, tapi kesedihan ini tak lantas membuat mereka murung. Sebab, olahraga Paralayang ini masih bisa dicoba saat kondisi angin sudah mendukung.
ADVERTISEMENT
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00, teriknya matahari mulai terasa di ujung kepala para peserta. Alasan inilah yang mengharuskan kesepuluh peserta untuk turun dan melanjutkan kegiatan bersantap siang.
14.20 WITA
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Setelah makan siang, peserta kembali meneruskan perjalanan untuk berkunjung ke salah satu rumah warga di Desa Sembalun. Rumah warga ini sejatinya merupakan sebuah sanggar seni yang sudah ada sejak awal tahun ini.
Alunan musik gambelan menyambut kedatangan kumparan dan kesepuluh peserta kumparan Getaway Sembalun di Sanggar Jati Suara Rinjani. Selain gambelan, ada pula gendang beleq yang dimainkan.
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Suara gambelan dan gendang pun mengiri dua jenis tarian; Cupak Gerantang dan Inaq-Amak Bengkol yang dibawakan para anggota sanggar. Uniknya, semua tarian ini dilakukan oleh para pria.
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Bukan sekadar tarian biasa, ternyata ada cerita di balik pertunjukkan ini. Layaknya drama musikaltradisional, sebuah cerita rakyat asli Pulau Lombok disajikan dalam bentuk pertunjukkan seni tari yang memukau.
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Keseruan pun semakin memuncak saat peserta mulai diajak maju ke atas panggung untuk ikut menari bersama.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, tarian yang dilakukan ini merupakan bentuk latihan para anggota sanggar yang selalu dilakukan tiap hari akhir pekan. Beruntunglah kami bisa berkesempatan melihat langsung keunikan budaya Desa Sembalun tersebut.
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Cupak Gerantang di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
16.00 WITA
Sesuai dengan janji tim kumparan Getaway sebelumnya, saat kondisi angin mulai membaik, semua peserta kumparan Getaway Sembalun dibebaskan untuk mencoba olahraga paralayang yang ada di Bukit Siswa.
Akhirnya, setelah puas melihat pertunjukkan tarian tradisional yang ditampilkan oleh anggota Sanggar Jati Suara Rinjani, peserta mulai mempersiapkan diri untuk kembali berkunjung ke Bukit Siswa. Tak ada raut wajah lelah yang ditunjukkan oleh para peserta. Sebaliknya, seluruh peserta justru merasa tak sabar untuk mencoba olahraga ekstrem ini.
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tepatnya pukul empat sore, salah seorang pemandu dari komunitas Sembalun Community Development Center (SCDC) mengatakan kondisi angin telah mendukung. Hal ini tentu membuat para peserta bisa tersenyum lebar.
ADVERTISEMENT
Kembali di Bukit Siswa, peserta asal Lampung, Anto menjadi orang pertama yang mencoba olahraga paralayang ini. Rasa deg-degan serta rasa senang bercampur menjadi satu. Anto, akhirnya terbang dengan dipandu oleh tim paralayang komunitas SDCD. Wow, seru!
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Setelah Anto, peserta lain mengantre menunggu giliran mereka untuk juga merasakan keseruan terbang mengelilingi keagungan Gunung Rinjani. Namun sayangnya, keterbatasan waktu harus memaksa peserta yang tersisa untuk merelakan keseruan kali ini.
Waktu telah menunjukkan pukul 17.50, semua peserta harus kembali turun sebelum langit mulai gelap.
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
kumparan getaway di Bukit Siswa, Sembalun Lawang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
20.00 WITA
Puas bersantap makan malam, peserta pun kembali mempersiapkan diri untuk melakukan agenda selanjutnya. Tim kumparan Getaway menggelar sebuah workshop yang membahas mengenai penulisan artikel singkat serta pengambilan foto yang menarik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, disampaikan juga mengenai program yang sedang dijalankan BNI di Desa Sembalun. Bertempat di Hotel Pesona Rinjani, peserta dan anggota komunitas dikumpulkan di lobi hotel untuk mengikuti workshop yang dimulai pukul 8 malam.
Tim kumparan getaway di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Tim kumparan getaway di Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan )
Para peserta kumparan Getaway Sembalun dan anggota komunitas terlihat antusias mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh para pembacara. Ketiga pembicara dalam workshop tersebut adalah Ikhwanul Habibi selaku Kordinator Liputan kumparan, fotografer kumparan Aditia Noviansyah, serta Muhammad Udaya sebagai pengelola pemberdayaan masyarakat CSR BNI.
Di akhir workshop, kumparan memberikan kesempatan bagi para peserta workshop untuk mengikuti kontes menulis artikel 'Eksotika Sembalun' di story kumparan.com. Hadiah menarik senilai Rp 500 ribu telah dipersiapkan untuk tiga orang pemenang yang akan dipilih pada esok pagi.
ADVERTISEMENT
Hmm...kira-kira siapa ya pemenang dari kontes ini? Kita nantikan saja nama pemenangnya di kumparan Getaway Sembalun!
Kebun stroberi di Sembalun (Foto: Niken Nurani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kebun stroberi di Sembalun (Foto: Niken Nurani/kumparan)