Hati-Hati! Makan Terlalu Cepat Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

29 November 2017 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin masih ingat nasihat ibumu untuk makan pelan-pelan dan mengunyah makanan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Ternyata, nasihat ibumu itu ada benarnya, lho. Sebab, makan terlalu cepat bisa memengaruhi kesehatan jantung kamu.
Tidak hanya kesehatan jantung, makan dengan cara mengunyah terlalu cepat juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
Ketika kamu mengunyah terlalu cepat, tubuh kamu tidak sempat memroses makanan yang kamu makan. Akibatnya, kamu cenderung makan lebih banyak.
Sementara ketika kamu mengunyah dengan baik, tubuhmu akan memroses makanan dengan lebih baik.
Penyakit jantung pada kaum milenial (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penyakit jantung pada kaum milenial (Foto: Dok. Thinkstock)
Takuyaki Yamaji, ahli jantung dari Hiroshima University di Jepang, mengatakan, “Makan pelan-pelan merupakan gaya hidup penting yang bisa mengubah metabolisme tubuh.”
Dalam lansiran Science Alert pertengahan November ini, selama lima tahun melakukan penelitian Yamaji menemukan 11,6 persen orang yang makan cepat cenderung memiliki sindrom penyakit berbahaya, dibanding 6,5 persen mereka yang makan dengan kecepatan normal dan 2,3 persen mereka yang makan secara perlahan.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan American Heart Association di California, Yamaji juga mengatakan mereka yang makan terlalu cepat lebih mudah gemuk karena cenderung makan lebih banyak sehingga memicu obesitas, kenaikan gula darah, tekanan darah tinggi dan naiknya tingkat trigliserida serta turunnya kolesterol baik.
Keadaan ini disebut sindrom metabolisme. Sindrom metabolisme atau mets adalah salah satu penyebab penyakit jantung dan juga dikaitkan dengan kenaikan berat badan.
“Ketika orang makan terlalu cepat, ia tidak cepat kenyang sehingga akan makan berlebihan. Makan terlalu cepat menyebabkan kenaikan glukosa,” terang Yamaji.
Dilansir Natural News pertengahan bulan ini, hasil studi lain yang dilakukan oleh para ahli dari North Carolina State University juga menyatakan hal serupa.
Para ahli itu menemukan, menikmati dan berkonsentrasi penuh pada rasa makanan saat makan dapat membantu menurunkan berat badan 6 kali lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Mereka membandingkan, dalam 15 minggu orang dengan kelebihan berat badan yang mulai makan perlahan-lahan dan menikmati makanannya bisa menurunkan berat badan sebanyak 1,9 kilogram, sedangkan mereka yang makan terburu-buru hanya menurunkan 0,3 kilogram.
Selain itu, enam bulan setelah penelitian, mereka yang terbiasa makan pelan-pelan, bisa tetap mempertahankan beratnya atau bahkan menurunkan berat badan.
Ternyata hidup sehat tidak perlu mahal, ya. Jadi, mari mulailah hidup sehatmu dengan mengunyah pelan-pelan!