Mengapa Pria Punya Puting Susu tapi Tidak Bisa Menyusui?

27 November 2017 8:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puting pada Pria (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Puting pada Pria (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Wanita memiliki puting untuk menyusui anaknya. Lalu, mengapa pria punya puting padahal tak bisa menyusui? Pertanyaan ini mungkin pernah terbesit di pikiranmu, atau di pikiran banyak orang lain. Dan sekarang kita punya jawabannya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, puting yang dimiliki kaum pria berkaitan dengan proses saat manusia berkembang di dalam rahim ibu. Hal ini diungkap oleh Ian Tattersall, ahli paleontropologi dari Museum of Natural History di New York, Amerika Serikat.
"Pada dasarnya, laki-laki dan perempuan, semua dibangun dari cetakan genetik yang sama," kata Tattersall kepada Live Science. "Kemudian tubuh laki-laki berkembang ke arah yang sedikit berbeda. Proses berkembang ke arah yang berbeda terjadi sejak di dalam rahim dan setelah mengalami pubertas."
Selama beberapa minggu pertama, embrio laki-laki dan perempuan akan mengikuti cetakan yang sama yaitu proses berkembangnya puting susu. Namun sekitar enam sampai tujuh minggu kehamilan, sebagaimana dinukil dari buku Exploring the Biological Contributions to Human Health: Does Sex Matter, gen pada kromosom Y pada laki-laki menginduksi perubahan yang mengarah pada pengembangan testis, organ yang membuat dan menyimpan sperma dan memproduksi testosteron,
ADVERTISEMENT
Setelah testis terbentuk, janin laki-laki mulai memproduksi testosteron pada sekitar sembilan minggu masa kehamilan. Proses tersebut mengubah aktivitas genetik sel pada alat kelamin dan otak. Akan tetapi, puting susu laki-laki tidak akan berkembang.
Pertumbuhan manusia di atas telah menjelaskan mengapa laki-laki memiliki puting susu. Tapi mengapa laki-laki masih memiliki bagian tubuh yang tidak terpakai itu?
Pertama, perlu diketahui, memiliki puting susu sama sekali tidak merugikan pria. "Tidak ada kebutuhan metabolisme yang harus didapatkan dengan memiliki puting susu," ujar Tattersall.
Lebih jauh lagi Tattersall menambahkan, hanya karena pria tidak memerlukan puting susu, bukan berarti puting susu harus disingkarkan dari tubuh pria.
"Faktanya adalah bahwa kita membawa banyak 'produk' evolusioner di sekitar kita. Seleksi alam tidak serta merta menyingkirkan hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan," pungkas Tattersall.
ADVERTISEMENT