Menyusui Dapat Turunkan Risiko Sakit Jantung dan Stroke

23 Juni 2017 14:21 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hasil sebuah penelitian terbaru menunjukkan, aktivitas menyusui dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke pada perempuan.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan terhadap hampir sebanyak 300.000 perempuan di China. Hasilnya, sebagaimana dilansir Live Science pada Rabu (21/6), para peneliti menemukan para ibu yang menyusui memiliki kemungkinan sekitar 10 persen lebih kecil terkena penyakit jantung dan stroke dibandingkan para ibu yang tidak menyusui.
Para peneliti tidak dapat membuktikan secara pasti apakah dan bagaimana aktivitas menyusui dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke pada perempuan. Namun begitu, dalam makalah yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association pada 21 Juni 2017 lalu, para peneliti itu menuliskan, “Temuan ini menunjukkan bahwa intervensi untuk meningkatkan kemungkinan dan lama pemberian ASI dapat memberi manfaat yang besar pada kesehatan kardiovaskular ibu.”
Mereka menuturkan, “Diperlukan komitmen dari para pembuat kebijakan untuk menerapkan strategi-strategi dalam sistem perawatan kesehatan, komunitas dan keluarga, dan lingkungan kerja yang mempropagandakan dan mendukung setiap perempuan untuk menyusui.”
ADVERTISEMENT
Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengonfirmasi hasil penemuan dari penelitian ini. Selain itu, penelitian lain juga diperlukan untuk mengetahui apakah hasil temuan ini tidak hanya berlaku pada perempuan di China, tetapi juga berlaku pada perempuan di negara-negara lainnya.
Sebelumnya, pernah ada pula penelitian-penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa perempuan yang menyusui akan memperoleh sejumlah manfaat jangka pendek, antara lain turunnya berat badan setelah melahirkan, kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula. Akan tetapi, penelitian-penelitian terkait manfaat jangka panjang aktivitas menyusui terhadap kesehatan kardiovaskular perempuan memberikan hasil yang beragam.
Dalam penelitian terbaru ini, para peneliti mengumpulkan data dari 289.573 perempuan China yang berusia antara 30 sampai 79 tahun. Mereka kemudian menanyakan riwayat aktivitas melahirkan dan menyusui para peremupan itu. Selain itu, ditanyakan pula riwayat kesehatan para perempuan China itu berserta faktor-faktor gaya hidup lainnya.
ADVERTISEMENT
Hampir dari semua perempuan itu, yakni sekitar 99 persen, pernah melahirkan dan 97 persen dari mereka pernah menyusui. Pada awal penelitian tersebut, tidak ada satu pun dari para perempuan itu yang memiliki penyakit kardiovaskular atau penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah seperti misalnya sakit jantung dan stroke.
Namun kondisi kesehatan para perempuan itu kemudian ditindaklanjuti pada delapan tahun kemudian. Selama delapan tahun itu, sekitar 16.700 perempuan diketahui telah menderita penyakit jantung koroner, termasuk serangan jantung, dan hampir 24.000 perempuan telah mengalami stroke.
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui (Foto: Thinkstock)
Setelah melakukan pengolahan data, para peneliti itu kemudian memperoleh hasil bahwa para ibu yang menyusui memiliki risiko penyakit jantung 9 persen lebih kecil dan risiko penyakit stroke 8 persen lebih kecil dibandingkan para ibu yang tidak pernah menyusui.
ADVERTISEMENT
Perbedaan lama aktivitas menyusui pun dapat mempengaruhi kesehatan para ibu. Hasil penelitian ini menunjukkan, para ibu yang menyusui selama lebih dari dua tahun memiliki risiko penyakit jantung 18 persen lebih kecil dan risiko risiko penyakit stroke 17 persen lebih kecil dibandingkan pada ibu yang tidak pernah menyusui.
Para peneliti mengkalim hasil penelitian di atas telah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan risiko penyakit jantung, seperti merokok, tekanan darah yang tinggi, obesitas, dan diabetes. Namun begitu, penelitian itu tidak mempertimbangkan fakto lain seperti aktivitas diet para perempuan yang juga dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung mereka.
Sebelumnya, pernah ada pula penelitian lain terhadap para ibu di Amerika Serikat. Hasilnya, para perempuan di Amerika Serikat yang menyusui memiliki risiko penyakit jantung koroner lebih kecil dibandingkan para perempuan yang tidak menyusi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana di Indonesia? Apakah kamu tertarik melakukan penelitian terbaru untuk membuktikan aktivitas menyusui juga dapat menurunkan risiko sakit jantung pada para ibu di Indonesia? Silakan lakukan dan buktikan.