Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Gadget Berdampak Pada Kebijakan Belajar, Kenali 3 Tips Dalam Mengatasinya
5 Januari 2023 19:58 WIB
Tulisan dari Vannilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi di era revolusi 5.0 sangatlah pesat. Kemajuan teknologi ini ditandai dengan mudahnya memperoleh informasi dan mengakses beberapa situs website. Penggunaan teknologi ini dapat digunakan oleh masyarakat salah satunya yaitu anak-anak. Dimana anak-anak dengan piawainya dalam memainkan gadget. Bermain gadget yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif apabila tidak dibatasi cara penggunaannya oleh orang tua. Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan kurangnya minat belajar pada anak. Akibatnya, hasil belajar anak menjadi rendah.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pendapat orang tua murid di TK Dharma Wanita Kwangsan menyampaikan keluh kesah terhadap penggunaan gadget yang berlebihan pada anaknya. “Anak saya selalu menggunakan Handphone terus menerus. Jadi, pada saat Handphone saya ambil anak saya menjadi tantrum (menangis secara berlebihan dengan berontak)” ujar ibu wali murid.
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa penggunaan Handphone dapat membuat anaknya menjadi malas belajar. "Anak saya ketika bermain Handphone tidak ingin diganggu. Apalagi ketika diminta untuk belajar, anak saya langsung menolak." Ujar dari wali murid lainnya
Terkait dengan permasalahan ini, mahasiswa KKN Universitas PGRI Adi Buana Surabaya menyelenggarakan sosialisasi tentang pola asuh orang tua terhadap kebijakan belajar dalam menyikapi kemajuan teknologi di era revolusi industri 5.0 yang diadakan pada tanggal 23 Desember 2022 yang bertepatan pada hari Jum'at. Acara sosialisasi ini dilaksanakan di Balai Desa Kwangsan, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo yang sasarannya pada wali murid TK Dharma Wanita Kwangsan.
Dengan adanya perubahan dan kemajuan teknologi saat ini, orang tua tidak dapat menghindari teknologi yang telah berkembang. Sebagai orang tua yang bisa dilakukan adalah mengawal, mendampingi dan mengedukasi anak yang paling utama. Menurut kak Sigit Widodo selaku pemateri dari Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dalam sosialisasi menyampaikan bahwa "Cara-cara itu yang harus diperhatikan sebagai orang tua kita bisa menggunakan cara seperti pengalihan ataupun reward karena setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda."
ADVERTISEMENT
"Satu hal yang jarang dibahas, kebanyakan kita berfokus pada masalah anak tidak lepas dari gadget. Namun, sebagai orang tua perlu mencoba untuk fokus kepada multi intelligent atau kecerdasan majemuk. Dimana anak tersebut memilki potensi bakatnya seperti di akademik maupun non akademik. Selain itu, orang tua perlu memahami kondisi anak dengan mengarahkan pada aktivitas lainnya, karena sebagian orang tua hanya berfokus pada permasalahan anak yang tidak lepas dari gadget, sehingga jika kita melakukan pemberhentian secara mendadak atau menghentikan anak dari apa yang mereka senangi dan mereka sedang fokus dalam bermain gadget, mereka akan emosi atau tantrum. Seharusnya secara perlahan orang tua harus mengahlikan perhatian anak terhadap gadget dengan berbagai cara, perlu juga orang tua memberikan porsi kepada anaknya, kapan waktu yang diperbolehkan untuk bermain gadget dan berhenti bermain gadget." Terang kak Sigit Widodo
ADVERTISEMENT
Sosialisasi yang dilaksanakan ini memiliki tujuan yang positif agar orang tua dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi anak yang kecanduan gadget sehingga acara ini mendapat sambutan yang baik oleh wali murid.
Menurut salah satu wali murid mengungkapkan bahwa “Acara sosialisasi ini dapat membantu saya dalam mengatasi kecanduan gadget pada anak saya. Saya dapat mengetahui bagaimana cara untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak saya yang sulit untuk diminta berhenti ketika bermain gadget.”
Sedangkan dari salah satu wali murid lainnya mengatakan, “Sosialisasi mengenai pembatasan penggunaan gadget pada anak membuat saya lebih memahami cara agar mengalihkan perhatian anak pada penggunaan gadget yang berlebihan.”
Wali murid yang lain menyampaikan, “Saya tidak menyangka kalau anak itu bisa diajak berdiskusi mengenai jadwal penggunaan gadget tanpa orang tua harus merampasnya secara tiba – tiba, karena saya sebelumnya melakukan hal itu, namun semenjak sosialisasi ini saya akan mencobanya kepada anak saya.”
ADVERTISEMENT
Setelah pelaksanaan sosialisasi berakhir, kami mahasiswa KKN mendapatkan masukkan dari dosen pembimbing lapangan sebagai bahan evaluasi. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Yitno Utomo ST, MT, CSCA selaku dosen pembimbing lapangan mengarahkan agar proses sosialisasi dampak gadget pada anak digambarkan secara visual. "Himbauan kepada anak usia dini beserta orang tuanya, akan lebih tepat sasaran jika divisualkan dalan bentuk gambar, baik itu flyer atau booklet. Selain menarik bagi anak, juga ada bukti faktual yang bisa dipakai untuk laporan KKN" terang Pak Yitno
Maka dapat disimpulkan, sosialisasi pola asuh ini dapat membantu orang tua dalam mengatasi kecanduan teknologi terhadap anaknya dan menyikapi tentang kemajuan teknologi di era sekarang. Orang tua dapat menerapkan sebagaimana diungkapkan oleh kak Sigit Widodo selaku pemateri dari Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Cara-cara dalam mengatasi kecanduan gadget pada anak meliputi mengawal, mendampingi, dan mengedukasi anak tentang penggunaan gadget.
ADVERTISEMENT