Bagaimana Dunia Mancanegara Melihat Sektor Pertanian di Indonesia?

Venture
Serba-serbi tentang bisnis bisa kamu dapatkan di Venture. Mulai dari berita bisnis hingga tips agar bisnis kamu semakin maju!
Konten dari Pengguna
20 Maret 2019 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo credit: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Photo credit: Pexels
ADVERTISEMENT
Sudah lama dikenal sebagai negara agraris dengan mengandalkan sektor pertanian untuk menunjang kehidupan masyarakatnya, bagaimanakah sebenarnya dunia melihat pertanian Indonesia? Apakah sektor pertanian Indonesia memang sebesar dan sehebat yang selama ini dibangga-banggakan?
ADVERTISEMENT
Berikut ulasan mengenai pertanian Indonesia di mata dunia!
Pertanian Indonesia Menduduki Peringkat ke-21 Indeks Keberlanjutan Pangan
Ilustrasi pertanian. Foto: Prima Gerhard/kumparan
Pada tahun 2017, pertanian Indonesia berhasil meraih peringkat ke-21 Indeks Keberlanjutan Pangan atau Food Sustainability Index yang dirilis oleh Lembaga Riset dan Analisis Ekonomi Internasional, The Economist Intelligent Unit. Capaian ini bisa diraih sebagai hasil dari produksi yang baik dan kestabilan harga. Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hal ini merupakan hal yang baik bagi pertanian Indonesia.
Selain itu, pertanian Indonesia juga menduduki peringkat ke-16 untuk pertanian berkelanjutan. Ranking ini didasarkan pada ketersediaan air yang melimpah, rendahnya dampak lingkungan terhadap pertanian, produktivitas lahan, keanekaragaman hayati, dan mitigasi perubahan iklim.
Indonesia juga termasuk dalam negara yang sedang mengatasi masalah kehilangan makanan dengan berada di posisi 24 dalam aspek food loss and waste. Sedangkan untuk aspek nutritional challenges, Indonesia mendapat urutan ke-18 karena sudah mampu mengatasi masalah kurang gizi, kelebihan gula, serta membeli makanan segar.
ADVERTISEMENT
Capaian ini dinilai sangat baik. Pasalnya, Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam 25 besar.
Data dari Badan Pusat Statistik yang memaparkan data pertanian Indonesia pada tahun 2017, diketahui pada kuartal pertama mengalami pertumbuhan hingga mencapai 15,59 persen dan di kuartal kedua sebesar 7,12 persen, semakin melengkapi capaian prestasi pertanian Indonesia dalam kancah Internasional.
Pembangunan Pertanian Indonesia Memukau Negara-negara FAO
Logo FAO. Foto: Wikimedia Commons
Dalam Lokakarya Nasional bertemakan “Pilar Utama Peningkatan Kesejahteraan Petani: Reformasi Pertanian, Intensifikasi Produksi, dan Peningkatan Akses Pasar” yang dilangsungkan di Gedung Pusat Informasi Agribisnis, Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada November 2018, pembangunan pertanian Indonesia memukau mata dunia. Spesifiknya adalah negara-negara anggota FAO (Food and Agriculture) atau Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
ADVERTISEMENT
Stephen Rudgard, representatif Indonesia dan Timor Leste, menyampaikan sendiri apresiasinya kepada Menteri Pertanian yang memfokuskan diri dalam pengembangan pertanian dengan menggunakan lahan gambut pasang surut. Hal ini berdasarkan laporan perjalanan yang dilakukan oleh perwakilan dari tiap delapan negara anggota FAO, di mana mereka mengunjungi sejumlah daerah untuk belajar sistem pertanian Indonesia.
Perwakilan dari delapan negara yang meliputi Amerika Serikat, Thailand, Norwegia, Yordania, Chili, Australia, Aljazair, dan Nigeria itu pergi ke Jawa Tengah untuk melihat sistem mina padi yang diterapkan oleh pertanian Indonesia. Mereka juga berkesempatan untuk panen beras dan ikan bersama dengan petani setempat.
Di samping itu, delegasi dari delapan negara FAO ini berpindah ke Yogyakarta guna mempelajari program deteksi dan pemberantasan wabah penyakit ungags yang mengancam kesehatan manusia. Uji petik pengambilan sampel unggas dilakukan di Pasar Terban Yogyakarta untuk kemudian dibawa ke Balai Besar (BB) Veteriner Wates.
ADVERTISEMENT
Gunnvor Berge, delegasi dari Norwegia, mengakui bahwa program "Influenza Virus Monitoring (IVM) Online" yang dilakukan oleh BB Veteriner Wates dengan FAO dalam proyek "FAO Emerging Pandemic Threats 2" sangat berhasil karena mampu mengurangi penyebaran virus AI (flu burung) pada unggas di wilayah kerja BB Veteriner Wates, sehingga pendapatan petani ternak unggas meningkat.
Capaian yang telah diraih oleh pertanian Indonesia dalam dunia internasional membuktikan bahwa negara ini layak disebut sebagai negara agraris. Anda sebagai salah satu petani yang berkontribusi dalam mencapai prestasi ini patut bangga dan lebih berusaha lebih keras lagi agar pertanian Indonesia bisa lebih berkembang di tahun-tahun berikutnya.