Kementan Optimis Indonesia Menjadi Lumbung Pangan pada Tahun 2045

Venture
Serba-serbi tentang bisnis bisa kamu dapatkan di Venture. Mulai dari berita bisnis hingga tips agar bisnis kamu semakin maju!
Konten dari Pengguna
15 April 2019 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Photo Credit: Pexels
Kementerian Pertanian memiliki cita-cita yang besar bagi bangsa Indonesia di usia seabad Kemerdekaan Indonesia mendatang. Cita-cita tersebut adalah menjadikan negara ini sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Tentu saja untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian selalu optimis dan menjalankan beberapa program utama. Mulai dari pengembangan sumber daya manusia, budidaya tanaman pertanian, pengalokasian anggaran bagi petani, hingga pemberdayaan lahan menjadi lahan pertanian produktif guna meningkatkan kesejahteraan petani.
ADVERTISEMENT
Penanganan proses hukum mafia pangan
Proses untuk menuju lumbung pangan di tahun 2045 diawali dengan pembangunan sumber daya manusia dan perbaikan manajemen terlebih dahulu. Untuk itu, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan pihak terkait berusaha menuntaskan kasus mafia yang merugikan pertanian Indonesia. Khususnya bagi para petani kecil.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seperti dillansir dari Industry.co.id mengatakan ada 782 kasus yang sudah diproses hukum di pengadilan. Dari kasus-kasus tersebut ada 409 orang yang dipenjara. Salah satu kasus yang paling miris adalah mafia pupuk palsu yang diberikan pada petani. Bila kasus-kasus seperti ini semakin tertangani, petani pun menjadi lebih sejahtera dan kebutuhan pertanian teratasi dengan baik.
Kembangkan varietas lokal
Hal berikutnya yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian mensukseskan program lumbung pangan 2045 dengan mengembangkan varietas lokal. Indonesia, adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, kekayaan inilah yang sepatutnya dikelola dengan baik. Contohnya dikembangkan sistem pendaftaran sumber daya genetik (SDG), pelestarian, konservasi, dan adanya perlindungan hukum SDG tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa varietas unggul yang mulai dikembangkan di antaranya adalah kopi gayo, beras cianjur, dan beras solok. Diharapkan nantinya selain menjadi lumbung pangan, pemberdayaan varietas lokal ini juga mampu mengangkat kesejahteraan para petani. Terutama bagi petani lokal di daerah-daerah yang memiliki varietas unggul.
Pengalokasian dana pertanian yang tepat guna
Selain itu, menciptakan sebuah target besar menjadi lumbung pangan memang membutuhkan anggaran tidak sedikit. Untuk itu, Kementerian Pertanian juga semakin menggalakkan pengalokasian anggaran bagi para petani. Hal tersebut bsia dilihat pada tahun 2014 lalu, alokasi anggaran untuk petani ada 35 persen. Tiga tahun kemudian, alokasi anggarannya pun meningkat 180 derajat menjadi 70 persen.
Ditambah lagi dengan pemberian sarana dan prasarana seperti pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) bagi kelompok tani di berbagai daerah. Begitu juga dengan asuransi pertanian yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi petani untuk memproduksi hasil pertanian mereka. Semisalnya ketika terjadi gagal panen karena bencana alam seperti banjir.
ADVERTISEMENT
Budidaya pertanian produktif
Ketiga hal di atas tentu tidak bisa akan berjalan dengan baik bila tidak dibarengi dengan adanya lahan dan sistem pertanian produktif. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian akan melakukan budidaya di lahan produktis. Sebagaimana dilansir dari Detik.com, Kementan sudah mendata ada sekitar 9.53 juta hektar rawa untuk budidaya pertanian produktif.
Budidaya pertanian produktif dalam mensukseskan lumbung pangan juga akan dilakukan di wilayah perbatasan seperti di Kalimantan. Bila budidaya pertanian produktif sukses, maka dapat meningkatkan taraf hidup para petani setempat. Tidak hanya itu saja, Kementerian Pertanian juga memiliki strategi dalam mengantisipasi pancaroba yang bisa mengubah hasil pertanian.
Kementerian Pertanian berharap apabila keempat hal di atas dapat berjalan baik dan dengan dukungan semua pihak, maka tidak mustahil bagi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 mendatang.
ADVERTISEMENT