Kementan Optimis Program SERASI Dapat Perkuat Ketahanan Pangan

Venture
Serba-serbi tentang bisnis bisa kamu dapatkan di Venture. Mulai dari berita bisnis hingga tips agar bisnis kamu semakin maju!
Konten dari Pengguna
1 September 2019 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Photo Credit: Pexels
Program SERASI (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani) merupakan salah satu program yang dipilih dan dijalankan Kementan untuk menambah jumlah lahan pertanian aktif di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan cara mengubah lahan rawa potensial menjadi lahan pertanian produktif. Untuk mengalihfungsikan dan mengelola lahan rawa menjadi lahan pertanian, Kementan memberikan bantuan alsintan ke daerah-daerah. Dengan mengubah lahan rawa menjadi lahan pertanian, diharapkan produksi pangan Indonesia bisa meningkat dan mencapai ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Dilakukan di berbagai wilayah Indonesia
Program SERASI Kementan dijalankan di lahan rawa seluas 500 ribu hektare, yang tersebar di enam provinsi. Lahan rawa yang akan dikembangkan dibagi menjadi dua; lahan rawa lebak (RWL) dan lahan rawa pasang surut (RWPS). Lahan rawa lebak akan dikembangkan di Sulawesi Selatan dengan luas 5.000 hektare dan di Kalimantan Selatan dengan luas 10.000 hektare. Untuk lahan rawa pasang surut, luasnya 300.000 hektare di dua daerah tersebut.
Selanjutnya, untuk Lampung, luas RWL adalah 5000 hektare, Sumatera Selatan 20.000 hektare, Jambi 5000 hektare, dan Kalimantan Tengah 5000 hektare. Sedangkan RWPS di Sumatera Selatan jumlahnya 200.000 hektare. Rencananya, setiap 1000 hektare RWPS akan dikelola oleh satu unit desa. Sedangkan 200 hektare RWL dikelola satu unit desa.
ADVERTISEMENT
Lahan rawa menjadi opsi yang lebih baik
Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan menjadi dua daerah yang dianggap paling siap untuk dilakukan program SERASI. Targetnya, lahan rawa yang ada di dua provinsi ini bisa dilakukan panen dua kali setahun atau lima kali dalam dua tahun. Budidaya di lahan rawa ini menjadi alternatif terbaik yang bisa dilakukan karena pemerintah dan Kementan sudah menyiapkan skema yang berbeda, di mana setiap lahan RWL dan RWPS akan dilengkapi dengan ekskavator, pompa air, dan irigasi.
Lahan rawa dalam program SERASI juga akan menggunakan 100% mekanisasi dan penggunaan teknologi alsintan terbaru untuk memperkecil tenaga kerja yang Anda butuhkan. Dengan begitu Anda tidak butuh banyak tenaga kerja manusia untuk mengolah lahan pertanian. penggunaan teknologi juga lebih efisien biaya pengelolaan. Tidak perlu biaya besar yang harus Anda keluarkan untuk mengelola lahan rawa karena mulai dari lahan, bibit, sistem irigasi, hingga mesin pertanian, semuanya sudah disediakan.
ADVERTISEMENT
Optimis SERASI bisa sukses
Meski masih ditemui beberapa kendala dalam pengelolaan lahan SERASI, namun pemerintah sudah waspada akan hal ini. Masalah seperti cara menetralkan tingkat keasaman lahan rawa yang cukup tinggi, serta cara memilih komoditas tanaman yang cocok, sudah dipikirkan oleh Kementan dan dicari solusinya, Kementan juga sudah menyiapkan teknologi yang bisa mengembangkan lahan rawa sebagai lahan pertanian produktif. Dengan begitu, petani tidak tidak perlu ragu akan tingkat keberhasilan program SERASI karena semuanya sudah dipikirkan dengan matang.
Kementan bahkan sudah menganalisis tiga hal yang harus dipenuhi untuk mencapai target ketahanan pangan dengan mengandalkan lahan rawa, yaitu infrastruktur, inovasi teknologi, dan sumber daya manusia. Jika ketiganya dikolaborasikan, maka pemanfaatan lahan rawa ini bisa berhasil seperti yang sudah direncanakan.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan program SERASI untuk mencapai ketahanan pangan adalahh solusi baik yang ditawarkan oleh Kementan pada saat ini. Dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk petani, Kementan, pemerintah, penyuluh pertanian, dan segala elemen lainnya. Dengan begitu, program, SERASI bisa efektif untuk menambah jumlah lahan pertanian, meningkatkan produktivitas petani dan hasil panen, serta meningkatkan kesejahteraan petani.