Mengungkap Peran Penting Kepercayaan dan Kebebasan

Vera Ufiza Putri
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vera Ufiza Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi evolusi manusia. Foto: FREEPIK
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi evolusi manusia. Foto: FREEPIK
ADVERTISEMENT
"Mengungkap Peran Penting Kepercayaan dan Kebebasan dalam Sapiens: A Brief History of Humankind"
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, manusia juga turut mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Berjuta-juta tahun yang lalu, hidup beberapa jenis manusia purba yang tersebar di seluruh penjuru dunia, sebelum pada akhirnya punah dan menyisakan satu spesies manusia modern dan bijaksana yang masih bertahan hingga saat ini. Spesies manusia tersebut dikenal dengan nama Homo sapiens.
Homo sapiens diperkirakan muncul sekitar 200.000 tahun yang lalu di Benua Afrika dan kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia untuk bertahan hidup dengan menyesuaikan diri terhadap berbagai lingkungan. Lantas, apa yang membuat Homo sapiens menjadi satu-satunya spesies manusia yang bertahan hingga saat ini?
Sejak kemunculannya, Homo sapiens telah mengalami perkembangan dalam berbagai bidang seperti pengetahuan, budaya dan teknologi. Bahkan, kapasitas otak yang dimiliki oleh Homo sapiens juga jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis manusia sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang sejarawan, Yuval Noah Harari, dalam bukunya yang berjudul “Sapiens: A Brief History of Humankind” menjelaskan tentang sejarah peradaban manusia yang dimulai dari Sapiens sebagai spesies sederhana, hingga menjadi satu-satunya spesies manusia yang mampu bertahan hidup menguasai bumi. Untuk bisa mencapai kehidupan seperti saat ini, banyak sekali tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh manusia.
Seperti yang ditulis dalam bukunya, Harari memaparkan bahwasanya sejarah manusia diwarnai oleh transformasi besar-besaran, mulai dari revolusi kognitif, revolusi agraris hingga revolusi ilmiah. Revolusi-revolusi yang terjadi membawa dampak yang begitu besar bagi kehidupan manusia. Didukung oleh kemampuan-kemampuan tak terduga yang dimiliki, hal ini membuat Homo sapiens menjadi satu-satunya spesies manusia yang bisa bertahan hidup hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Ditulis hingga mencapai 400 halaman lebih, melalui buku “Sapiens: A Brief History of Humankind” Harari mengajak para pembaca untuk menjelajahi perjalanan panjang peradaban manusia di muka bumi. Terdapat dua subbab yang dikemas dengan menarik oleh Harari yang menjelaskan bagaimana peran kepercayaan dan tatanan sosial dalam membentuk masyarakat. Dua subbab tersebut adalah “True Believers” dan “The Prison Walls” yang masuk dalam bagian “The Agricultural Revolution”.
True Believers
Dalam subbab “True Believers”, Harari menguraikan peran penting kepercayaan dalam sejarah peradaban manusia. Yang mana Homo sapiens dikenal memiliki kemampuan unik yang tidak akan pernah dijumpai pada spesies lain. Kemampuan apa itu?
Ternyata, salah satu kemampuan unik yang dimiliki Homo Sapiens adalah mampu mempercayai hal-hal yang bersifat fiksi, mitos dan abstrak.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh mengenai agama. Dari peradaban kuno hingga saat ini pun, manusia percaya akan adanya campur tangan Tuhan atau Sang Pencipta dalam mengendalikan dan mempengaruhi segala kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Meskipun tidak ada bukti empiris yang menunjukkan keberadaan dan wujud dari Sang Pencipta, manusia tetap mempercayai dan selalu memberikan penghormatan melalui ibadah, ritual dan doa.
Selain itu, sesuai dengan ajaran dalam agama, mereka yang meyakini adanya Tuhan atau Sang Pencipta juga percaya akan keberadaan surga dan neraka sebagai tempat kekal bagi semua makhluk hidup di akhirat. Maka dari itu, selama hidup di dunia manusia selalu berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mendapatkan tempat yang terbaik di surga kelak. Karena surga dipercaya sebagai tempat yang penuh dengan kenikmatan sedangkan neraka adalah tempat penyiksaan dan kesengsaraan.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan yang awalnya berasal dari satu individu kemudian menyebar dari mulut ke mulut, dan akhirnya membuat manusia mulai membentuk suatu kelompok sesuai keyakinan masing-masing. Melalui kelompok-kelompok seperti inilah yang kemudian memunculkan sistem kepercayaan, nilai-nilai sosial dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat yang terus berkembang hingga saat ini.
The Prison Walls
Sedangkan dalam subbab “The Prison Walls”, Harari menyoroti bahwasanya sistem-sistem yang diciptakan oleh manusia hanyalah imajinasi semata. Karena banyak aspek dari struktur sosial manusia seperti agama dan negara sebenarnya merupakan konsep yang dibuat oleh manusia sendiri dengan persetujuan bersama.
ADVERTISEMENT
Meskipun diciptakan untuk mengatur dan memfasilitasi kehidupan bersama, sistem atau tatanan yang terbentuk justru menjadi dinding pembatas yang menjadi penghalang manusia dalam mencapai kebebasannya.
Contohnya seperti sistem ekonomi kapitalis. Ekonomi kapitalis secara luas mendukung kebebasan, baik dalam hal kepemilikan maupun aktivitas ekonomi. Yang mana tujuan dari adanya ekonomi kapitalis adalah mendirikan usaha dengan mencari keuntungan sebesar mungkin. Sehingga peran pemerintah dalam mengatur ekonomi memang relatif terbatas.
Persaingan dan kompetisi bebas memungkinkan pemilik usaha besar dan terkenal lebih cepat menghasilkan keuntungan karena memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebaliknya, bagi individu yang baru memulai usaha dengan modal terbatas, mereka akan merasa kesulitan untuk bersaing.
Hal ini yang kemudian memicu terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat, yang mana orang-orang kaya cenderung semakin meningkatkan kekayaan mereka, sementara orang-orang miskin terus berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan sepanjang hidupnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari seberapa maju perkembangan zamannya, apabila batas atau dinding sosial masih tegak berdiri, sulit bagi suatu individu atau kelompok untuk bisa mencapai kesetaraan dan kebebasan.
Maka, dalam buku “Sapiens: A Brief History of Humankind” Harari juga menyampaikan betapa pentingnya kesadaran dan keberanian dari banyak orang untuk mengubah sistem yang dirasa kurang menguntungkan demi kehidupan yang lebih baik.
Ilustrasi kehidupan sejahtera dalam masyarakat. Foto: FREEPIK
Melalui subbab “True Believers” dan “The Prison Walls”, Harari secara tidak langsung menekankan bahwa kepercayaan dan kebebasan sebagai pilar penting telah membentuk masyarakat dan menjadi kunci dalam menghadapi dinding-dinding pembatas sosial.
Lewat kepercayaan-kepercayaan yang terbentuk dan terus berkembang hingga saat ini, Homo sapiens sebagai manusia bijaksana hidup berkelompok sesuai paham yang dianut oleh masing-masing individu. Yang mana pada setiap paham terdapat beberapa aturan dan norma yang ditetapkan untuk mengatur kehidupan sosial bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Tak jarang, sebagian orang merasa dengan adanya aturan yang ditetapkan justru membuat dirinya terkurung dan jauh dari kata bebas. Padahal kebebasan adalah hak yang seharusnya didapatkan oleh setiap makhluk di bumi ini.
Oleh karena itu, penting bagi suatu kelompok yang hendak menetapkan sebuah aturan untuk mempertimbangkan segala kondisi dari setiap individu yang ada dalam kelompok tersebut agar saling menguntungkan satu sama lain dan terciptanya kehidupan sosial yang aman, nyaman dan sejahtera.
REFERENSI
Harari, Y. N. (2014). Sapiens: A brief history of humankind. Random House.