Lembata Contoh Karantina Wilayah Yang Sukses di Indonesia
Konten dari Pengguna
19 Mei 2020 20:07 WIB
Tulisan dari Vinsen Belawa Making tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perang melawan Covid-19 telah dan sedang dilakukan. Semua bergerak untuk membendung, memutuskan dan menghentikan laju penyebarannya. Bersama dengan itu berhembus berbagai isu tidak sedap mengenai konspirasi dan hal miring lainnya. Masyarakat Dunia terbelah menjadi dua kubu yaitu kubu yang pro dan kontra. Hal ini jelas beralasan. Para peneliti dibuat bingung oleh virus yang satu ini. Belum ada yang tau pasti kapan badai pandemi ini berakhir. Yang jelas ada banyak korban yang telah meninggal dan hampir semua daerah telah terpapar. Salah satu daerah (pulau) – Kabupaten yang belum terpapar (positif) adalah Lembata.
ADVERTISEMENT
Menarik mengkaji pulau yang satu ini. Mulai dari keadaan geografis yang menantang, infrastruktur yang minim, hingga pada pemerintahannya yang sering menuai kontroversi. Terlepas dari semua itu, ada satu hal berbeda yang dilakukan di pulau ini. Beberapa pekan terakhir Bupati menghentikan semua akses masuk “orang” ke pulau ini. Kapal fery yang biasanya masuk seminggu dua kali, kini dikurangi menjadi hanya sekali dalam dua minggu. Itu pun dibatasi hanya barang dan orang dengan kriteria tertentu. Jalan tikus yang tadinya banyak kini perlahan di tutup dengan menggerakan masyarakat akar rumput alias Desa. Semua desa di Kabupaten satu Pulau ini bergerak bersama. Setiap pintu masuk desa dijaga ketat oleh tim relawan posko (walau dengan peralatan dan pengetahuan yang terbatas). Banyak pihak yang mengatakan ini tindakan konyol dan sia-sia karena tidak ada beda antara pos kamling dan posko Covid-19. Ada juga yang mencibir itu karena ada anggaran dana desanya dan masih banyak lainnya. Apakah semangat mereka kendor? Tidak, mereka tetap melakukan semuanya dengan sukacita.
ADVERTISEMENT
Tim surveilans yang terdiri dari tenaga kesehatan terutama Ahli kesehatan masyarakatnya bergerak dengan sangat baik. Edukasi masyarakat, pencegahan dini terus digencarkan. Para pelaku perjalanan dikarantina secara terpusat walau masih banyak keluhan terkait pelayanan dan perlengkapan yang ada di tempat tersebut namun semua tetap berjalan.
Mereka benar-benar melakukan suatu tindakan pencegahan sesuai dengan kondisi daerahnya. Mereka tidak terpengaruh dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti daerah lainnya tetapi tetap melakukan karantina wilayah walau sering bersitegang dengan kabupaten tetangga.
Hasilnya, hingga saat ini Lembata masih belum ada satupun yang positif. Walaupun nanti ada, kemungkinan tidak terjadi lonjakan kasus dan transmisi lokal yang sporadis (Jika semua protokol berjalan dengan baik speperti ini). Artinya sejauh ini system yang dilakukan Kabupaten Lembata masih berjalan efektif. Proficiat. Salam Sehat Selalu.
ADVERTISEMENT
Penulis
Vinsen Belawa Making SKM.,M.Kes