Jadi Korban Rasialisme, Pemain Liga Portugal Ini Mogok Main

Konten dari Pengguna
17 Februari 2020 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama besar Liga Portugal harus tercoreng oleh insiden rasialisme yang menimpa pemain FC Porto, Moussa Marega.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut terjadi setelah Marega mencetak gol kemenangan 2 - 1 untuk FC Porto. Insiden tersebut diwarnai provokasi secara rasialisme dan lemparan bangku yang ditujukan kepada pemain berusia 28 tahun tersebut.
Marega nampak tidak dapat membendung emosinya pada insiden tersebut. Alhasil, Pemain asal Mali itu harus menelan pil pahit berupa kartu kuning ketika mengacungkan jari tengah kearah tribun sembari meninggalkan lapangan pertandingan.
Nampak pula upaya dari para staff dan pemain dari kedua tim untuk menenangkan dan memberi semangat kepada pemain tersebut.
Kekesalan tersebut juga dituangkan dalam Instagram pribadinya dengan mengatakan ''Saya hanya ingin mengatakan kepada orang - orang idiot rasis di tribun, silahkan pergi!''
FC Porto pun memberikan sikap terkait insiden tersebut dengan mengunggah slogan-slogan anti rasialisme dalam akun resmi Twitter.
ADVERTISEMENT
Bos FC Porto ikut bersuara terkait insiden tersebut setelah pertandingan.
Moussa Marega (kanan, kostum biru-hitam) mogok main karena mendapatkan pelecehan rasial. Foto: Miguel Riopa/AFP
"Kami adalah keluarga terlepas dari kebangsaan, warna kulit, warna rambut. Kami adalah manusia, kami pantas untuk dihormati," kata Conceicao.
"Kami benar-benar marah tentang apa yang terjadi. Saya tahu keinginan yang ada pada Vitoria dan saya pikir sebagian besar penggemar tidak menyadari bahwa mereka bersikap yang sama dengan beberapa orang yang telah menghina Moussa sejak pemanasan."
Direktur komunikasi FC Porto, Francisco Marques juga bersuara pada akun Twitter-nya, "Marega sudah muak dan meninggalkan lapangan sehingga Porto terpaksa melakukan pergantian pemain karena insiden rasialisme."
Liga Portugal pun ikut bersuara dengan mengecam keras nyanyian yang berbau rasialisme.
''Liga Portugal tidak akan setuju dengan tindakan rasialisme, xenophobia, atau intoleransi yang membahayakan martabat pesepakbola atau manusia'' dalam pertanyaan situs web organisasi liga Portugal.
ADVERTISEMENT
''Liga Portugal akan melakukan segalanya untuk mengusut insiden ini dan insiden rasis lainnya agar tidak dibiarkan begitu saja.''
Guimaraes mengatakan akan melakukan penyelidikan untuk menuntaskan insiden tersebut.
Pelatih Victoria, Ivo Vieira memilih untuk bungkam terkait insiden tersebut karena dia tidak yakin tentang apa yang telah terjadi.
"Saya lebih suka untuk tidak berbicara tentang suatu situasi tanpa mengetahui semua fakta. Tetapi jika pemain diprovokasi, maka dia seharusnya tidak'' Ujarnya.
Sementara hasil tersebut berhasil membuat FC Porto berada pada posisi papan atas liga Portugal, dengan menempati peringkat kedua terpaut 1 poin dari pemimpin klasemen, Benfica.