Kisah Chris Sutton Bangkrut Usai Rp 1,8 Miliar Ludes karena Ditipu

Konten dari Pengguna
31 Maret 2021 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selebrasi Chris Sutton saat berhasil mencetak gol pada  pertadningan Manchester United vs Norwich City. Foto: Marcolm Croft/PA
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Chris Sutton saat berhasil mencetak gol pada pertadningan Manchester United vs Norwich City. Foto: Marcolm Croft/PA
ADVERTISEMENT
Legenda Norwich City, Chris Sutton, dinyatakan bangkrut setelah terjerat penipuan investasi mata uang asing yang dilakukan oleh penasihat keuangannya.
ADVERTISEMENT
Sutton yang mengawali karirnya di klub Norwich City pada 1991 hingga 1994 telah menunjukkan kemampuannya yang cemerlang. Tercatat dia berhasil mencetak 35 gol dari 102 pertandingan bersama klubnya.
Namun, selang empat tahun tepatnya 1994, pemain berusia 47 itu pindah ke klub Blackburn Rovers. Karirnya yang apik juga dia perlihatkan dengan membawa klubnya menjuarai Liga Inggris 1994/95. Tak hanya itu, Sutton juga berhasil mencetak 47 gol dalam 130 penampilannya.
Aksi Chris Cutton pada pertandingan Aston Villa vs Norwich City. Foto Getty Images
Pada 1999, mantan striker Norwich itu memutuskan hengkang dari Rovers. Kemudian dia mulai bermain dengan beberapa klub lain seperti Chelsea, Celtic, Birmingham City, dan Aston Villa.
Namun ternyata karirnya berhenti setelah mengalami cedera saat bermain untuk Aston Villa. Akhirnya Sutton memutuskan pensiun pada tahun 2007.
ADVERTISEMENT
Diwartakan Mirror, diketahui bahwa mantan striker Chelsea itu merupakan pemain sepak bola dengan nilai transfer sebesar 5 juta pound (Rp 94 miliar) pertama di Inggris. Tidak sampai situ aja, Sutton juga pernah meraih gaji sebesar 25 ribu pound (Rp 473 juta) per minggu saat bermain di Celtic.
Chris Sutton sedang berduel Gregory Coupet saat pertandingan Liga Champions UEFA antara Olympique Lyonnais vs Celtic di Gerland, 10 Desember 2003. Foto: Phil Cole/Getty Images
Kendati demikian, kehidupannya berubah pada tahun 2013. Sutton dan istrinya Samantha menjadi korban penipuan setelah menginvetasikan uangnya mencapai 100 ribu pound (sekitar Rp 1,8 miliar). Sutton ditipu oleh perusahaan akuntan Simon Grinter bersama dengan pemain sepak bola lainnya.
“Selama periode investasi, saya dituntun untuk percaya bahwa saya menghasilkan keuntungan dari investasi tersebut. Namun sekarang saya menyadari bahwa saya tidak untung,” ungkap Sutton.
“Saya telah diberi nasihat keuangan yang buruk.” tambah Sutton.
Chris Sutton sedang melawati bek dari Leicester City pada pertandingan Piala FA antara Chelsea vs Leicester City di Stamford Bridge, 30 Januari 2000. Foto: Gary M Prior/Allsport
Akibat kejadian tersebut Grinter dipenjara karena kasus penipuan yang menawarkan keuntungan yang baik bagi Investor. Sutton juga mengatakan bahwa dirinya tidak sepenuhnya mengerti dengan skema yang bergantung pada mata uang berfluktuasi.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai di situ, cobaan juga datang kepada Sutton terkait bisnis yang dijalannya bernama Chris Sutton Consultancy. Bisnisnya itu terlibat utang dengan tagihan lebih dari 330 ribu pound (Rp 6,2 Milyar).
Seorang sumber yang dekat dengan bintang Norwich City itu mengungkapkan kondisi Sutton saat itu.
Selebrasi Chris Sutton setelah mencetak gol ke gawang Everton dan diberikan ucapaan oleh Olof Mellberg dan Gabriel Agbonlahor, 11 November 2006. Foto: Shaun Botterill/Getty Images
“Dia akhirnya berhutang banyak dan dia memutuskan pailit sebagai cara untuk melunasi hutang-hutangnya. Dia mendirikan sebuah konsultan di Glasgow untuk menyalurkan investasinya selama berada di Celtic.” ujar orang terdekat Sutton, dikutip dari The Sun.
“Namun beberapa dari Invetasinya tersebut sangat terpengaruh oleh penurunan keuangan. Akhirnya dia mengajikan pailit sebagai jalan keluar dari tagihannya.” pungkas orang terdekat Sutton.
Diketahui bahwa Sutton bukan satu-satunya pesepak bola besar yang menjadi korban Grinter. Bintang Skotlandia Gordon Durie dan Billy Mckinlay juga ikut tertipu dengan menyerahkan uangnya.
ADVERTISEMENT