Liga Champions Mungkin Dihentikan, Jika Sampai September Corona Tak Mereda

Konten dari Pengguna
6 April 2020 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Trophy. Foto: Sosial media UEFA Champions League
zoom-in-whitePerbesar
Trophy. Foto: Sosial media UEFA Champions League
ADVERTISEMENT
Dua kompetisi bergengsi di Eropa, Liga Champions dan Liga Europa, terancam berhenti jika sampai bulan September wabah virus corona tak juga mereda. Meski begitu, UEFA melalui Presidennya, Aleksander Ceferin, menyatakan bahwa lebih baik bermain tanpa penonton daripada memberhentikan kompetisi di tengah jalan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, UEFA belum bisa memberikan tanggal pasti kapan kedua kompetisi itu bisa bergulir kembali. Pasalnya, sampai saat ini belum ada tanda-tanda virus corona mereda.
Kabar baiknya, UEFA akan tetap berpegang pada prinsip mereka: Liga Champions dan Liga Europa harus diupayakan selesai musim ini.
Ini merupakan sinyal kuat bahwa otoritas sepak bola tertinggi di Eropa tersebut akan melanjutkan kompetisi dengan status tanpa penonton, jika pandemi ini tak kian surut.
Final Liga Champions musim 2018/19. Foto: REUTERS/Toby Melville
''Saat ini, kami masih menunggu perkembangan dari wabah ini. Menjadi tidak bergairah apabila sepak bola dimainkan tanpa penonton,'' ujar Ceferin.
''Meski begitu, menurut kami, tetap lebih baik melanjutkan kompetisi dengan status tanpa penonton daripada tidak bermain sama sekali. Hal ini akan menghidupkan kembali industri sepak bola yang telah mati semenjak merebaknya wabah ini,'' tambahnya.
ADVERTISEMENT
Namun, gagasannya ini bukan tanpa rintangan. Di Inggris sana, para pemain sudah sepakat akan melakukan protes jika tetap memainkan pertandingan tanpa penonton. Mereka beranggapan bahwa memainkan pertandingan tanpa penonton akan tetap memberikan risiko bagi para pemain yang bertanding.
Wajar para pemain berpendapat demikian. Pasalnya, sepak bola merupakan olah raga yang bersifat full body contact. Sehingga, sangat mungkin seorang pemain tertular virus corona ketika ia sedang bertanding.
Sebenarnya, langkah UEFA ini juga tidak memberikan kesan tergesa-gesa. Wong, mereka juga mau menunggu sampai wabah ini mereda, kok. Meski dengan cacatan wabah ini segera teratasi setidaknya di bulan Juni mendatang.
''Jika pertandingan digelar kembali, bulan Juli atau Agustus merupakan waktu yang ideal. Kami tidak akan menunggu sampai bulan September - Oktober,'' Jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, UEFA juga tidak menyangkal perihal kemungkinan kompetisi dihentikan di tengah jalan. ''Jika pihak berwenang (pemerintah) tidak memberi izin untuk menggelar kompetisi, kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata Ceferin.