Mengenal Sosok Duet 'Bule' Pilihan Shin Tae-yong di Lini Depan Timnas Indonesia

Konten dari Pengguna
28 Juli 2020 15:27 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Spasogoal. Foto: dok. Ilija Spasojevic
zoom-in-whitePerbesar
Spasogoal. Foto: dok. Ilija Spasojevic
ADVERTISEMENT
Dua puluh sembilan nama telah dipanggil untuk mengisi skuat Tim Nasional binaan Shin Tae-yong. Selanjutnya, mereka akan menjalani pemusatan latihan (TC) hingga 8 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
Deretan nama pemain muda menghiasi skuat pilihan Pelatih asal Korea Selatan tersebut. Di samping itu, beberapa pemain senior juga tetap dipanggil untuk menyeimbangkan komposisi tim.
Namun, masalah Tim Nasional Indonesia dalam (setidaknya) satu dekade ke belakang 'kan bukan soal itu --menyeimbangkan komposisi pemain muda dan senior. Bukan juga soal kehabisan stok pemain bertipikal pelari cepat.
Tapi, ya, berada pada ujung tombak tim.
Praktis hanya Bambang Pamungkas-lah penyerang lokal terakhir yang mampu bersinar bersama Tim Nasional. Padahal, saat Bepe masih aktif bermain, sudah ada deretan penyerang muda yang siap untuk diorbitkan untuk menggantikan sosok kelahiran Selatiga, Jawa Tengah tersebut.
Pemain timnas Indonesia Ilija Spasojevic (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Sebut saja Yongki Ariwibowo dan Syamsir Alam. Kini, nama keduanya bak lenyap dari deretan penyerang pilihan Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Well, PSSI pun juga sudah mencoba mensiasati permasalahan tersebut. Terhitung sejak tahun 2010, induk sepak bola Indonesia tersebut mulai gencar melakukan program naturalisasi. Pemain yang berperan sebagai penyerang-lah yang menjadi sasaran program tersebut.
Meski nyatanya, hingga saat ini deretan penyerang keturunan Indonesia tersebut--yang sudah memperkuat Timnas, belum mampu memberikan gelar berarti.
Anyway, kembali lagi soal pemain pilihan Shin Tae-yong. Setidaknya, ada lima penyerang yang ia panggil untuk mengikuti pemusatan latihan. Dua di antaranya adalah penyerang 'bule'.
Irfan Bachdim di laga melawan Malaysia. (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
Irfan Bachdim dan Ilija Spasojevic
Ya, hingga saat ini nyatanya Timnas masih ketergantungan dengan sosok penyerang 'bule'.
Sedikit trivia, status kedua penyerang ini tidaklah sama dalam hal memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Irfan, memang sejak kecil sudah memegang paspor Indonesia, sementara Spaso, harus melewati rangkaian proses naturalisasi di tahun 2017 untuk memperoleh status warga negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Spaso kala membela Timnas Indonesia. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Well, apa pun itu, kedua pemain ini memang tergolong salah-dua pemain 'bule' yang lekat dengan sepak bola Indonesia.
Irfan Bachdim bahkan merupakan pemain paling kenyang pengalaman di skuat Shin Tae-yong. Penyerang kelahiran Amsterdam tersebut merupakan satu-satunya alumni skuat Timnas AFF 2010, yang masih dipanggil Timnas di tahun 2020.
Senada dengan Irfan, cerita Spaso di sepak bola Indonesia pun mirip-mirip. Meski proses naturalisasinya baru rampung di tahun 2017 silam, pemain asal Montenegro tersebut sejatinya sudah menjajal kerasnya kompetisi sepak bola Indonesia sejak tahun 2011. Tepatnya kala ia membela PSM Makassar.
Permainan keduanya pun bisa dibilang saling melengkapi. Ya, duo 'bule' ini tidak plek-plekan memiliki gaya bermain yang sama.
Irfan Bachdim di AFF 2010. (Foto: AFP/ADEK BERRY)
Irfan lebih condong memiliki karakter sebagai pelari cepat yang kerap turun untuk menjemput bola. Kemampuannya untuk terlibat dalam membangun serangan, dapat mempermudah rekan-rekannya untuk mencari celah di antara pertahanan lawan.
ADVERTISEMENT
Sementara, Spaso adalah pemain bertipikal target man. Keunggulan dari segi postur tubuh, membuat Spaso lebih mudah untuk menyantap umpan-umpan yang akan disodorkan kepada dirinya. Selain itu, insting-nya di kotak penalti lawan adalah poin tersendiri bagi pemain tertua di skuat Timnas saat ini --32 tahun.
Well, menurut kami, sih, kedua pemain ini cocok ditandemkan secara bersamaan dengan skema 4-4-2.
Irfan bisa bermain sedikit ke belakang --menjadi second striker, sementara Spaso mutlak berperan sebagai ujung tombak. Chemistry keduanya pun juga sudah teruji kala mereka sukses membawa Bali United menjuarai Liga 1 musim 2019.
So, kalau menurut kalian gimana?
*
*
*
Honorable Mention
Muhammad Rafli,
Kushedya Hari Yudo,
Dendy Sulistyawan.
ADVERTISEMENT