Nasib Andres Iniesta di Tengah Wabah Virus Corona di Jepang

Konten dari Pengguna
9 April 2020 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Andres Iniesta membela tim asal Jepang. Foto: Sosial media Vissel Kobe.
zoom-in-whitePerbesar
Andres Iniesta membela tim asal Jepang. Foto: Sosial media Vissel Kobe.
ADVERTISEMENT
Hampir dua tahun Andres Iniesta menjalani hidup sebagai pemain sepak bola di Jepang. Ketika negara itu ikut dikungkung wabah, Iniesta pun cuma bisa pasrah.
ADVERTISEMENT
Meski menandatangani kontrak seumur hidup dengan Barcelona, Iniesta memutuskan untuk pergi ke Timur Jauh dua tahun silam. Pada Mei 2018, ia resmi berseragam Vissel Kobe, salah satu kontestan J-League.
Magi Iniesta belum mati. Ia tidak menunjukkan bahwa kepindahannya ke Vissel Kobe hanyalah untuk santai-santai belaka. Alih-alih bersikap seperti pensiunan yang menunggu kariernya mati, ia justru menjadi katalis Vissel.
Well, performa Vissel Kobe di liga memang tidak impresif-impresif amat. Namun, kita masih bisa melihat bagaimana Iniesta --yang dikenal dengan kemampuannya melepas operan dan melakukan dribel-- mengatur permainan kesebelasan asal Hyogo tersebut.
Boleh dibilang, Iniesta justru amat menikmati senja kariernya sebagai pemain sepak bola. Namun, ketika nikmat itu sedang ia reguk, wabah datang. Seperti halnya seluruh dunia, Jepang juga tak lepas dari kecamuk wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
''Sudah tiga bulan wabah ini merebak di sini. Pemerintah di sini sangat tanggap dan cepat menentukan langkah-langkah untuk mengatasi virus ini,'' ujar Iniesta seperti dilansir Marca.
''Apa yang pemerintah lakukan sangat tepat. Menutup sekolah-sekolah dan pusat keramaian lainnya dengan cepat, sehingga meminimalisir jatuhnya korban dari pandemi ini,'' tambahnya.
''Tim sudah menyusun menu latihan yang harus saya jalani. Saya dan tim melakukan sesi latihan dengan menggunakan video call. Porsi latihan ditekankan pada latihan fisik untuk menjaga stamina agar tetap bugar. Wabah ini memang menjadi pelajaran bagi semua pihak,'' bebernya.
Iniesta terlihat mulai tua. Foto: Sosial media Vissel Kobe.
Meski Iniesta menyebut bahwa penanganan pemerintah cukup baik, Jepang sebetulnya tak kekurangan kritik. Baru pekan lalu masyarakat Negeri Matahari Terbit itu mencerca kebijakan PM Shinzo Abe yang menyarankan dua masker saja cukup untuk satu keluarga.
ADVERTISEMENT
Sudah begitu, penanganan pemerintah Jepang (sesungguhnya) juga dianggap lambat oleh warganya sendiri. Sebelum benar-benar meminta warganya untuk menetap di rumah, banyak pusat-pusat keramaian di Jepang (terutama di ibukota Tokyo) yang masih dipadati pengunjung.
Namun, bukan Jepang semata yang ada di benak Iniesta. Negeri asalnya, Spanyol, justru berada dalam taraf yang lebih mengkhawatirkan.
Spanyol merupakan negara yang terdampak cukup parah dari pandemi ini. Sampai saat ini, tercatat 148,220 kasus positif corona di Spanyol, dengan total korban jiwa sebanyak 14,792 orang.
''Saya cemas dan khawatir akan apa yang terjadi di Spanyol. Saat ini saya hanya bisa berharap wabah ini segera teratasi,'' katanya.
Wabah di Spanyol itu juga berimbas ke La Liga. Sampai saat ini, kompetisi sepak bola Spanyol tersebut masih ditangguhkan. Sudah begitu, klub-klub La Liga --termasuk Barcelona-- juga melakukan pemotongan gaji kepada para pemain demi menyelamatkan keuangan.
ADVERTISEMENT
Meki begitu, Iniesta sendiri masih yakin bahwa La Liga akan dapat terselesaikan. Ia percaya bahwa federasi sepak bola setempat akan mampu memulai kembali kompetisi di musim panas mendatang.